Perkuat Kemandirian Ekonomi daerah, PENS  Pamerkan 7 Inovasi Berdikari di Ponorogo 

Listen to this article

SURABAYA lintasjatimnews – Politeknik Elektronika  Negeri Surabaya (PENS) melalui Program Katalisator Kemitraan Berdikari kembali menunjukkan komitmennya dalam memperkuat kemandirian ekonomi daerah. Dan hari ini (16/12), PENS memamerkan ke 7 inovasi tersebut dihadapan Direktur Jenderal Sains dan Teknologi Prof. Dr. Ahmad Najib Burhani, MA. yang hadir bersama Direktur Minat Saintek Prof. Dr. Yudi Darma, S.Si, M.Si. dan PMO Program Katalisator Kemitraan Berdikari Kemendiktisaintek. (16/12/25).

Acara yang bertajuk Eksposur Program Berdikari Berdampak ini diselenggarakan di Pudak Ponorogo dengan melibatkan berbagai pihak, diantaranya Mitra SMK Pemda Pudak, aparat desa dan kecamatan Pudak Ponorogo. Turut hadir pula Mitra DUDI, Kelompok tani, UMKM, Koperasi dan Tokoh masyarakat setempat.  

Selain itu, acara juga dihadiri langsung oleh Kepala Bappeda Provinsi Jawa Timur, Ir. Mohammad Yasin M.Si. “Saya ditunjuk secara langsung oleh Ibu (Gubernur, red.) untuk menghadiri acara ini. Sekaligus menjadi dukungan kami terhadap program ini, yang telah diinisiasi sejak beberapa tahun yang lalu dengan melibatkan Bappeda Provinsi Jawa Timur,” katanya. 

Yasin menyampaikan jika pemilihan lokasi Pudak Ponorogo ini bukan sebuah kebetulan. Pudak, yang merupakan wilayah terjauh Ponorogo, memang sempat masuk dalam daerah 3T. Di samping dari sisi aksesibilitasnya, Pudak juga masuk dalam daerah dengan jumlah penduduk miskin yang cukup tinggi. 

Persentase penduduk miskin di Kabupaten Ponorogo pada Maret 2025 sebesar 8,86 persen. Berdasarkan data jumlah penduduk miskin yang terus menurun, di Kabupaten Ponorogo pada Maret 2025, tercatat sebesar 77,93 ribu orang termasuk dalam penduduk miskin di Ponorogo. “Angka ini tersebar di beberapa wilayah, termasuk Pudak. Sehingga pemilihan lokasi ini sangat tepat,”imbuhnya.

Inovasi yang dikembangkan PENS, tentunya menjadi solusi nyata, pengembangan potensi daerah setempat. Mewakili pemerintah provinsi Jawa Timur, Yasin pun menyampaikan ucapan terima kasih sebesar-besarnya pada PENS, sekaligus berharap ke depan masih ada berbagai kolaborasi dalam memperkuat kemandirian ekonomi daerah.

Pada program Katalisator Kemitraan Berdikari ini, PENS mengimplementasikan riset di Pudak, yang meliputi berbagai area, mulai optimalisasi peternakan hingga pengolahan limbah. Berikut tujuh riset yang dikembangkan oleh tim PENS.

D-COWs-Reog: Otomatisasi kandang dengan sistem informasi terpadu untuk meningkatkan efisiensi dan produktivitas peternakan sapi perah, melalui pengelolaan kandang, pemantauan kesehatan sapi hingga produktivitas susunya;

SMART-UHT: Pemanfaatan IoT untuk otomatisasi produksi susu UHT guna meningkatkan efisiensi, kualitas, dan daya saing ekonomi lokal. Dengan inovasi ini memungkinkan pemenuhan produk susu di daerah;

POROS-PJU: Penerangan Jalan Smart Berbasis IoT untuk Efisiensi Energi. Inovasi ini termasuk inovasi penting di Pudak dengan ketersediaan penerangan terbatas, sekaligus sebagai penunjang aktivitas inovasi lainnya;

CREATE e-ATV: Solusi Ekosistem Elektrifikasi Transportasi pada Mobilisasi Pakan, Hasil Susu dan Limbah Peternak Sapi Perah;

WAROK-GREEN: Optimasi Produksi Biogas dari Limbah Kotoran Sapi untuk Meningkatkan Kesejahteraan Masyarakat, dengan berbagai pemanfaatan biogas;

ROBOTANI: Sistem Cerdas Teknologi Pertanian melalui Pengembangan Robot Penanam Padi dalam berbagai tipe untuk Akselerasi Pertumbuhan Ekonomi Menuju Kemandirian Pangan Indonesia;

Industrialisasi Motor Axial Flux BLDC sebagai Nilai Tambah TKDN dalam Elektrifikasi Transportasi.

Pada kesempatan yang sama, dilaksanakan penandatanganan nota kesepahaman dan Perjanjian Kerjasama, antara Direktur PENS periode sebelumnya Aliridho Barakbah, S.Kom, Ph.D dan periode sekarang Dr. Ing. Arif Irwansyah, ST, M.Eng., dengan Pemerintah Kabupaten Ponorogo, yang diwakili oleh Asisten Perekonomian dan Pembangunan, Drs. Harjono, M.Kes. 

Menurut Direktur PENS, implementasi Program Katalisator Kemitraan Berdikari makin meneguhkan posisi kampus yang benar-benar hadir menjawab tantangan yang ada di masyarakat. Melalui kolaborasi lintas sektor, riset dan inovasi, PENS menjadi penggerak dan penguat sarana perubahan sosial-ekonomi daerah. 

Senada, Direktur Jenderal Sains dan Teknologi Prof. Dr. Ahmad Najib Burhani, MA.pun menyampaikan jika saat ini Kemendikti saintek tengah menggaungkan Diktisaintek Berdampak, termasuk di sini Kampus Berdampak. Berdampak ini dari sisi ilmiah dan lainnya.

Kampus tidak hanya menghasilkan lulusan berkualitas, tetapi juga aktif berkontribusi dalam menyelesaikan permasalahan sosial, ekonomi, dan lingkungan, misalnya melalui program Berdikari ini. 

“Dukungan inovasi PENS pada potensi peternakan cerdas sapi perah maupun pada pengembangan industri pengolahan susu berpeluang memperkuat ekonomi daerah Pudak.  Salah satunya, meningkatkan kapasitas produksi susu ternak sekaligus mensupport program MBG,”terangnya.

Reporter: ahmadh