Bukan Sekadar Gelar, Tapi Perjalanan Jiwa : Kisah S2 Fakhrul Arrazi, MPd

Listen to this article

SEMARANG lintasjatimnews – Nama Fakhrul Arrazi, M.Pd selama ini dikenal luas sebagai penulis buku best seller nasional, penerima tiga Rekor MURI, serta peraih penghargaan Nugrajasa Dharma Pustaloka dari Perpustakaan Nasional sebagai Motivator Literasi Indonesia. Ia juga merupakan founder Forum Indonesia Menulis (FIM), sebuah gerakan literasi yang telah mendampingi ratusan ribu peserta menulis dari Indonesia hingga mancanegara, seperti Malaysia, Singapura, dan Thailand.

Namun di balik deretan prestasi tersebut, perjalanan akademik Fakhrul Arrazi hingga menuntaskan studi Strata Dua (S2) di Universitas Islam Sultan Agung (UNISSULA) Semarang menyimpan kisah yang jauh dari sekadar angka indeks prestasi atau seremoni wisuda. Perjalanan ini adalah tentang ketekunan, kesabaran, dan keyakinan bahwa ilmu sejatinya selalu berjalan beriringan dengan iman.

Bagi Fakhrul, menempuh pendidikan S2 bukanlah upaya membangun label atau meninggikan status diri. Di tengah kesibukannya sebagai penulis, mentor, dan penggerak literasi nasional, ia harus berhadapan dengan berbagai hal yang tak selalu bisa dikendalikan. Lelah yang tak sempat diceritakan, agenda yang bertumpuk, serta tanggung jawab keluarga dan sosial yang terus berjalan. Ada masa-masa mentok, ada waktu-waktu di mana logika dan tenaga seolah sudah sampai batasnya.

“Setelah tenaga, waktu, dan akal dikerahkan semampunya, di situlah saya belajar berhenti memaksa, lalu melompat ke ikhtiar iman,” ungkap Fakhrul usai Wisuda, Sabtu (13/12/2024}

Baginya, titik terpenting dalam perjalanan ini justru hadir saat seseorang mau mengakui keterbatasan diri dan menyerahkan sisanya kepada Allah.

Dalam proses menyelesaikan studi di UNISSULA, Fakhrul semakin menyadari bahwa ilmu bukan semata hasil kecerdasan individu. Ada doa orang tua yang tak putus, dukungan istri dan anak, kesabaran keluarga, serta pertolongan Allah yang sering datang tanpa aba-aba. Banyak hal yang secara logika terasa sulit, namun justru dimudahkan dengan cara yang tak selalu bisa dijelaskan secara rasional.

Perjalanan akademik tersebut juga semakin bermakna karena Fakhrul menempuh studi Magister Pendidikan Agama Islam (M.Pd) di lingkungan yang sarat keteladanan. Ia berkesempatan belajar dan berjalan bersama para guru serta sahabat seperjuangan yang luar biasa. Di bangku perkuliahan UNISSULA, Fakhrul menimba ilmu bersama para tokoh dan dai nasional, salah satunya Gus Miftah, dengan predikat akademik yang sama sebagai Magister Pendidikan Agama Islam.

Kebersamaan dengan para guru dan sesama penuntut ilmu ini menjadi ruang belajar yang tidak hanya mengasah pemikiran, tetapi juga menumbuhkan kesadaran batin. Diskusi-diskusi akademik, perbedaan sudut pandang, hingga proses saling menguatkan dalam menyelesaikan studi menghadirkan pelajaran berharga tentang adab, kerendahan hati, dan tanggung jawab keilmuan. Fakhrul meyakini bahwa semakin tinggi ilmu seseorang, seharusnya semakin kuat pula kesadarannya untuk merendah di hadapan Allah.

Bagi Fakhrul Arrazi, berada dalam satu barisan pencari ilmu bersama sosok-sosok yang telah dikenal luas di tengah masyarakat justru menjadi pengingat penting: bahwa di hadapan ilmu dan di hadapan Allah, semua kembali setara sebagai murid. Tidak ada yang lebih tinggi selain kejujuran niat. Semua diuji dengan proses yang sama, tanggung jawab yang sama, dan amanah untuk mengamalkan ilmu dengan sebaik-baiknya.

Hari wisuda pun tiba. Toga dikenakan, senyum terukir, dan foto menjadi penanda satu fase yang selesai. Namun bagi Fakhrul Arrazi, wisuda S2 ini justru menjadi pengingat bahwa amanah ke depan semakin besar. Gelar adalah titipan, dan ilmu adalah tanggung jawab yang kelak akan dimintai pertanggungjawaban.

Ia menegaskan bahwa keberhasilan sejati bukanlah ketika mendapat pujian manusia, melainkan saat langkah hidup tetap berada dalam ridha Allah. Dengan bekal ilmu yang diperoleh dari UNISSULA, Fakhrul berharap Allah masih berkenan menggunakan tenaga, pikiran, dan waktunya untuk menghadirkan manfaat yang lebih luas, khususnya dalam dunia literasi dan pemberdayaan penulis pemula.

Perjalanan S2 Fakhrul Arrazi di UNISSULA menjadi bukti bahwa pendidikan tinggi bukan hanya tentang capaian akademik, tetapi tentang proses pendewasaan diri. Sebuah perjalanan yang mengajarkan bahwa di balik ilmu, selalu ada iman yang harus dijaga; dan di balik gelar, ada amanah yang menanti untuk ditunaikan.

Reporter Fathurrahim Syuhadi