BANTAENG lintasjatimnews – SMA Negeri 3 Bantaeng yang berlokasi di Kelurahan Nipa-Nipa, Kecamatan Pajukukang, Kabupaten Bantaeng, Sulawesi Selatan diguncang dua kasus dugaan penganiayaan berat antarsiswa dalam rentang waktu yang berdekatan.
Kasus pertama terjadi pada 10 Desember 2025, menimpa seorang siswa berinisial FH. Korban diduga dianiaya oleh rekannya sendiri hingga mengalami patah tulang pada bagian punggung dan tulang belakang. Akibat luka serius tersebut, FH harus segera dilarikan ke RS Makkatutu Bantang untuk mendapatkan perawatan medis.
Belum tuntas penanganan kasus pertama, dua hari berselang, kembali terjadi dugaan penganiayaan terhadap siswa lain berinisial WD, pada Jumat, 12 Desember 2025.
Atas kejadian tersebut, orang tua korban tidak terima anaknya menjadi korban kekerasan di lingkungan sekolah. Pada hari yang sama, 12 Desember 2025, kasus ini resmi dilaporkan ke Polres Bantaeng, didampingi oleh pihak keluarga korban serta Bhabinkamtibmas.
Sementara itu, Kepala SMA Negeri 3 Bantaeng, Ismail, saat dikonfirmasi oleh media Jelajahpos.com, memilih bungkam. Hingga berita ini ditayangkan, belum ada tanggapan resmi dari pihak sekolah terkait dua peristiwa penganiayaan tersebut.
Kasus ini kini menjadi sorotan publik, terutama terkait pengawasan, keamanan, dan perlindungan siswa di lingkungan sekolah negeri.
(.Tim Media)








