SURABAYA lintasjatimnews – Fakultas Ketahanan Pangan (FKP) Universitas Negeri Surabaya (Unesa) berkolaborasi dengan Badan Riset dan Inovasi Daerah (BRIDA) Provinsi Jawa Timur melakukan kajian strategi mitigasi perubahan iklim berbasis data spasial. Program riset ini menyasar sejumlah komoditas strategis Jawa Timur seperti padi, jagung, tebu dan kopi yang menjadi penopang utama ketahanan pangan dan ekonomi daerah. Tim peneliti FKP Unesa terdiri dari Dr. Umiyati Sabang (Prodi Agribisnis Digital), Riska Muizzu (Prodi Biosains Hewan) dan Amirusolihin (Agribisnis Digital).
Kepala BRIDA Jawa Timur, Dr. Andriyanto, S.H. M.Kes., mengatakan bahwa kolaborasi ini menjadi langkah nyata dalam memperkuat riset terapan di daerah untuk menghadapi dampak perubahan iklim.
“Perubahan iklim sudah kita rasakan dampaknya, mulai dari pola hujan yang bergeser hingga potensi gagal panen. Melalui riset berbasis data spasial, kami ingin memastikan kebijakan pembangunan pangan di Jawa Timur benar-benar berbasis bukti ilmiah,” ujarnya di Surabaya, 30 Oktober 2025.
Menurutnya, data spasial memungkinkan pemetaan yang lebih akurat terhadap wilayah-wilayah yang rentan terhadap kekeringan, banjir, maupun perubahan pola musim yang dapat mengganggu produktivitas pertanian.
Pada kesempatan yang sama, Dr. Himawan Estu Bagijo, S.H., M.H., peneliti di Badan Riset dan Inovasi Daerah (BRIDA) Provinsi Jawa Timur Sekaligus Koordinator Inovasi dan Invensi BRIDA Jatim mengatakan bahwa mitigasi perubahan iklim perlu didukung data spasial yang akurat sehingga hasilnya dapat dijadikan rekomendasi pemerintah provinsi dalam pencapaian program ketahanan pangan sekaligus memperkuat posisi Jatim sebagai gerbang nusantara baru.
“Riset mitigasi perubahan iklim pada komoditas strategis perlu didukung oleh data spasial yang akurat agar kebijakan yang diambil benar-benar efektif dan adaptif terhadap kondisi lokal, tentu ini sangat membantu pemerintah provinsi Jatim dalam pencapaian program ketahanan pangan dan memperkuat posisi Jatim sebagai gerbang nusantara baru.
Sementara itu, Dekan Fakultas Ketahanan Pangan, Prof. Nining Widyah Kusnanik, S.Pd., M.Applc.Sc, menjelaskan bahwa penelitian ini mengintegrasikan teknologi Geographic Information System (GIS), dan analisis geoinformatika untuk mengidentifikasi potensi dampak iklim di berbagai kawasan pertanian Jawa Timur.
“Kami berupaya memberikan gambaran berbasis data tentang tingkat kerentanan wilayah terhadap perubahan iklim. Dari situ, kebijakan adaptasi pangan dapat disusun dengan lebih presisi,” tutur Prof. Nining.
Ketua Tim Peneliti, Dr. Umiyati Sabang, menambahkan bahwa riset ini akan menghasilkan dashboard interaktif berbasis GIS yang dapat dimanfaatkan oleh pemerintah daerah, akademisi, dan petani.
“Dashboard ini akan menampilkan peta kerentanan iklim dan potensi perubahan produktivitas lahan. Kami berharap hasilnya bisa menjadi panduan dalam menyusun strategi mitigasi dan adaptasi iklim di tingkat kabupaten/kota,” jelasnya.
Selain mitigasi, penelitian juga menyoroti pentingnya penerapan teknologi pertanian adaptif dan peningkatan kapasitas petani dalam menghadapi perubahan iklim ekstrem.
“Kami ingin menghadirkan riset yang langsung bisa diterapkan di lapangan. Kolaborasi ini menjadi bukti nyata bahwa riset akademik bisa memberikan dampak nyata bagi masyarakat,” pungkasnya.
Melalui kerja sama ini, BRIDA Jatim menegaskan komitmennya untuk memperkuat sinergi antara pemerintah daerah dan dunia akademik guna menjaga ketahanan pangan berkelanjutan di tengah tantangan iklim global.
Reporter: ahmadhp








