UNISSULA Bangun Unit Produksi Biodiesel di Sentra Bawang Goreng Pati: Limbah Minyak Jelantah Bernilai Ekonomi

Listen to this article

SEMARANG lintasjatimnews – Tim dosen Universitas Islam Sultan Agung (UNISSULA) Semarang melaksanakan program pengabdian kepada masyarakat di sentra industri bawang goreng Kecamatan Batangan, Kabupaten Pati.

Program ini membantu pelaku usaha kecil mengolah limbah minyak goreng (minyak jelantah) menjadi biodiesel, sebagai sumber energi alternatif yang ramah lingkungan dan bernilai ekonomi.

Ketua tim, Dr. Nurwidiana, ST, MT, menjelaskan bahwa pelaku industri bawang goreng di daerah tersebut menghasilkan sekitar 150 liter limbah minyak goreng per bulan, yang sebelumnya dibuang atau ditimbun tanpa pemanfaatan.

“Pelaku industri belum mengetahui bahwa minyak jelantah dapat diolah menjadi biodiesel. Melalui program ini, kami menunjukkan bahwa limbah tersebut dapat menjadi sumber energi yang bernilai tambah,” ujar Dr. Nurwidiana.

Dalam kegiatan ini, tim UNISSULA memberikan pelatihan proses produksi biodiesel,
pendampingan operasional, serta membangun unit reaktor biodiesel skala industri kecil.

Teknologi yang digunakan adalah hasil riset tim UNISSULA dengan metode transesterifikasi, dan telah menghasilkan biodiesel sesuai SNI 7182:2015.

Pelaku UMKM bawang goreng, Totok Riyanto, pemilik UMKM Bawang Goreng Bang Mul, menyampaikan rasa syukurnya terhadap program ini.

“Kami sangat senang dengan program ini, karena limbah minyak goreng dari proses produksi yang sebelumnya tidak terpakai kini bisa dimanfaatkan. Ini sangat membantu usaha kami,” ujar Totok dengan bangga

Dengan adanya unit produksi biodiesel, pelaku UMKM kini tidak hanya mengurangi pencemaran lingkungan, tetapi juga berpeluang mendapatkan sumber pendapatan baru dari hasil biodiesel.

Program ini juga menjadi bentuk implementasi Indikator Kinerja Utama (IKU) perguruan tinggi, yaitu mahasiswa belajar di luar kampus dan dosen berkontribusi langsung ke masyarakat.

Selain itu, program ini mendukung Sustainable Development Goals (SDGs) yaitu tentang Energi Bersih dan Terjangkau SDG-7) dan Konsumsi dan Produksi yang Bertanggung Jawab (SDG-12)

Kegiatan pengabdian ini didanai oleh Direktorat Penelitian dan Pengabdian Kepada masyarakat, Direktorat Jenderal Riset dan Pengembangan, Kementerian
Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi. Sebagai bagian dari program nasional hilirisasi hasil riset dan kemitraan perguruan tinggi dengan masyarakat.

“UNISSULA tegaskan Komitmen Hilirisasi Riset sehingga hasil riset tidak berhenti di laboratorium, tetapi hadir sebagai solusi nyata bagi masyarakat. Program ini memperkuat peran UNISSULA dalam menghadirkan riset yang aplikatif, berkelanjutan, dan memberi dampak langsung bagi pelaku UMKM di daerah,” pungkas Dr. Nurwidiana.

Reporter Fathurrahim Syuhadi