Pelatihan Kepemimpinan Pelajar Muhammadiyah: Membentuk Pemimpin Hebat yang Beriman dan Berkemajuan

Listen to this article

JOMBANG lintasjatimnews — Sebanyak 130 siswa dari 13 SMK Muhammadiyah se-Kabupaten Lamongan mengikuti Pelatihan Kepemimpinan Pelajar Muhammadiyah (PKPM) yang diselenggarakan oleh Forum Komunikasi Kepala SMK Muhammadiyah (FOKSMU) Lamongan pada 28–30 Oktober 2025 di kawasan wisata Cinta Alam Indonesia, Wonosalam, Jombang.

Kegiatan ini dibuka secara resmi oleh Ketua Pimpinan Daerah Muhammadiyah (PDM) Lamongan, Drs. Shodikin, M.Pd., yang juga menjabat sebagai Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Lamongan. Dalam sambutannya, ia mengapresiasi semangat para peserta dan menegaskan pentingnya regenerasi kader pemimpin yang beriman, berilmu, dan berakhlak mulia.

Sementara itu, Ketua FOKSMU Lamongan, Totok Suhardiyanto, S.Pd., M.M., menyampaikan bahwa kegiatan ini merupakan ikhtiar untuk membekali siswa agar menjadi pemimpin yang hebat dan berkarakter Islami. “PKPM bertujuan meningkatkan kompetensi, kepribadian, dan jiwa kepemimpinan pelajar Muhammadiyah yang berkemajuan,” ujarnya.

Selain diikuti 130 peserta, kegiatan ini juga didampingi oleh 2 pembina dari masing-masing sekolah yang berperan sebagai mentor selama pelatihan. Selama tiga hari, peserta mendapatkan beragam materi menarik seperti Dinamika Kelompok, Personal Branding, Studi Kasus, 7 Kebiasaan Anak Indonesia Hebat, Public Speaking, Bina Iman dan Takwa, Kepanduan Hizbul Wathan, hingga kegiatan outbond yang memperkuat kerja sama tim.

Salah satu materi yang paling berkesan disampaikan oleh Muhammad Said, Ketua Majelis Dikdasmen dan PNF PD Muhammadiyah Lamongan, dengan tema “Menjadi Pemimpin Hebat di Muhammadiyah.”

Dalam pemaparannya, Muhammad Said menjelaskan bahwa Muhammadiyah sejak awal berdiri adalah gerakan dakwah dan tajdid (pembaruan) yang selalu melahirkan pemimpin beriman, berilmu, dan berakhlak. Ia mengingatkan pesan monumental K.H. Ahmad Dahlan, “Hidup-hidupilah Muhammadiyah, jangan mencari hidup di Muhammadiyah,” sebagai dasar semangat kepemimpinan yang tulus dan penuh pengabdian.

“Pemimpin hebat bukan yang mengejar jabatan, tetapi yang mampu menginspirasi dengan keteladanan, melayani dengan keikhlasan, dan bekerja untuk kemaslahatan umat,” tegasnya. Ia juga menjabarkan ciri-ciri pemimpin hebat menurut perspektif Muhammadiyah, yakni:

  1. Berakidah lurus dan berorientasi kepada Allah.
  2. Berakhlak mulia, jujur, adil, dan amanah.
  3. Berilmu dan visioner menghadapi tantangan zaman.
  4. Berjiwa melayani dan mampu bekerja secara kolaboratif.

Lebih lanjut, Muhammad Said menekankan enam nilai utama kepemimpinan Muhammadiyah, yaitu tauhid, amanah, adil, kerja keras dan disiplin, musyawarah dan gotong royong, serta kebermanfaatan bagi sesama.

“Pemimpin sejati adalah yang menghadirkan manfaat nyata bagi orang lain,” ujarnya.

Dalam konteks pelajar, ia mengajak para peserta untuk menjadi kader persyarikatan, umat, dan bangsa yang beridentitas Islami, cerdas, produktif, peduli, dan tangguh menghadapi perubahan zaman. Ia juga mengingatkan pentingnya belajar dari teladan tokoh-tokoh besar Muhammadiyah seperti KH. Ahmad Dahlan, KH. Mas Mansur, Buya Hamka, dan Prof. Haedar Nashir, yang memimpin dengan ilmu, kesantunan, dan ketulusan dakwah.

Menutup materinya, Muhammad Said berpesan, “Pemimpin hebat bukan yang paling tinggi jabatannya, tetapi yang paling besar manfaat dan keteladanannya. Jadilah pemimpin yang memimpin dengan iman, ilmu, dan amal.”

Melalui kegiatan ini, diharapkan para peserta tidak hanya memperoleh pengalaman organisasi, tetapi juga membangun karakter kepemimpinan yang berlandaskan nilai-nilai Islam dan semangat kemajuan Muhammadiyah.

PKPM 2025 menjadi wadah strategis untuk menyiapkan generasi muda yang siap menjadi pemimpin mencerahkan, membawa semangat fastabiqul khairat dalam kehidupan sekolah, masyarakat, dan bangsa.

Kontributor: M. Said