SURABAYA lintasjatimnews – Anak-anak tampak antusias menikmati permainan tradisional yang dikombinasikan dengan permainan susun balok berbasis Artifisial Intelligent karya peneliti Politeknik Elektronika Negeri Surabaya (PENS) pagi ini, Kamis (23/10).
Bertempat di Kampung Dolanan Simokerto, 33 orang siswa kelas 4 dan 5 SDN Simokerto V Surabaya yang menjadi volunteer mengikuti satu persatu pemainan melalui program “Otak-Atik Merah Putih”, sebuah inisiatif inovatif yang memadukan riset sains dan teknologi dengan kearifan lokal permainan tradisional.
“Program ini mengadaptasi Block Design Test, metode psikometri klasik, dan memperkaya pendekatannya dengan teknologi kecerdasan buatan (AI). Melalui format kompetisi menyusun balok berwarna merah dan putih dengan pola tertentu, sistem sensor dan algoritma AI merekam strategi, kecepatan, serta koordinasi peserta. Data yang terkumpul kemudian dianalisis untuk mendeteksi potensi penurunan fungsi kognitif atau yang populer disebut brainrot secara cepat, aman, dan non-invasif,”kata Adnan Rachmat Anom Besari, S.ST., M.Sc., Ph.D. ketua peneliti, sekaligus Dosen Sarjana Terapan Teknik Komputer PENS di sela-sela acara.
Menurut Anom, selain menghadirkan hiburan edukatif, kompetisi ini menjadi sarana skrining kesehatan otak yang menyenangkan, inklusif, dan lintas generasi. “Terinspirasi dari Squid Game, jadi untuk mencapai level-level pada permainan tradisional ini, melalui peningkatan level kognitif,”imbuhnya.
Anom pun menggandeng Kampoeng Dolanan agar kegiatan ini dapat dihadirkan di sekolah, komunitas, hingga ruang-ruang publik, sehingga memperluas literasi sains sekaligus meningkatkan kesadaran akan pentingnya menjaga kesehatan otak sejak dini. Ikut terlibat juga peneliti dari berbagai lintas keilmuan yang membantu proses analisa data, seperti bidang Psikologi dan Kedokteran.
Inisiatif ini juga mendapat dukungan dari Program TeraSaintek, yang dikelola oleh Direktorat Diseminasi dan Pemanfaatan Sains dan Teknologi (DitminatSaintek), Kementerian Pendidikan Tinggi, Sains dan Teknologi. Melalui program ini, riset-riset terapan yang lahir di perguruan tinggi dapat lebih dekat dengan masyarakat, menjembatani inovasi akademik dengan pemanfaatan nyata di lapangan.
Melalui dukungan hibah TeraSaintek, Otak-Atik Merah Putih diharapkan menjadi pionir ekosistem inovasi kesehatan partisipatif di Surabaya dan sekitarnya. Program ini bukan hanya menghasilkan data akademik, tetapi juga memicu gerakan sosial baru—menghubungkan teknologi AI dengan budaya bermain untuk menjaga semangat, memori, dan kecerdasan masyarakat di segala usia.

Ancaman penggunaan gadget dengan intensitas tinggi bagi anak-anak, setidaknya bisa dikurangi melalui Otak-Atik Merah Putih. Muhammad Kevin Aditya, siswa kelas 4 SDN Simokerto V Surabaya, yang hari ini turut berpartisipasi pada gelaran program Otak Atik Merah Putih, menyampaikan rasa suka citanya saat bisa bermain bersama teman-temannya.
“Saya sering bermain bersama teman-teman, tapi baru sekarang mainnya ditambahi pakai balok warna-warni, yang bisa disusun sesuai gambar (pola yang diminta, red.). Dan saya lebih senang karena baloknya bisa dibentuk-bentuk dan empuk seperti bantal,”kata penyuka Pelajaran Bahasa Indonesia.ini.
Tidak hanya Kevin, beberapa siswa lainnya pun aktif berusaha menyelesaikan soal yang diberikan oleh sistem di tiap levelnya. Balok pun disusun sesuai soalnya dan tentunya menghadirkan tantangan baru dalam setiap sesi pertandingan, seperti permainan susun balok yang menjadi tren di negara Jepang ini.
Selain dihadiri guru pendamping siswa, perwakilan RT dan RW setempat, acara hari ini juga dihadiri Lurah Kenjeran, Ibu Anis Pudji Astutik, bersama timnya yang mempunyai perhatian khusus pada Kampoeng Dolanan dalam berbagai kiprahnya untuk memberdayakan masyarakat lokal dan berbagai potensinya.
Mustofa Sam, alumni PENS, sekaligus salah satu penggagas Kampoeng Dolanan menyampaikan apresiasinya sekaligus kesiapannya untuk berkolaborasi lanjutan dalam upayanya untuk membumikan dan melestarikan mainan tradisional. “Mewakili anak-anak dan Kampoeng Dolanan, saya menyampaikan terima kasih atas hibah balok untuk anak-anak. Kami berharap ke depan dapat memberikan dukungan lebih kepada PENS, melalui berbagai kegiatan lanjutan maupun kegiatan lainnya,”kata Mustofa.
Reporter: ahmadh








