SISWA SMA SAIM Khutbah Jumat di Jepang

Listen to this article

AICHI – JEPANG lintasjatimnews – Ini sebuah momen bersejarah dan penuh makna. Pada hari Jumat, (24/10) Aji Aliffendri Anan Viky, siswa kelas 11 SMA SAIM Surabaya, dipercaya untuk menyampaikan khutbah Jumat di Toyota City Islamic Center, Toyota, Aichi, Jepang.

Kegiatan ini merupakan bagian dari program Cross-Cultural Understanding (CCU) Japan yang berlangsung dari 23 Oktober hingga 3 November 2025, di bawah bimbingan Ustaz Ahmad Fathoni.

Dalam khutbahnya yang disampaikan dalam bahasa Inggris, Aji mengangkat tema Faith and Technology in the Life of Muslim Youth. Sebuah refleksi tentang bagaimana generasi muda Muslim harus tetap berpegang pada iman di tengah kemajuan zaman dan derasnya arus digitalisasi.

Jamaah yang hadir berasal dari berbagai negara, seperti Indonesia, Nepal, Pakistan, India, hingga mualaf asal Jepang, menciptakan suasana ukhuwah Islamiyah lintas bangsa yang penuh kekhusyukan dan kehangatan. Aji mengingatkan jemaah bahwa kemajuan teknologi harus dijadikan sarana untuk memperkuat nilai-nilai Islam, bukan menjauhkan diri dari Allah.
“Use technology to spread goodness, to build knowledge, and to strengthen brotherhood among Muslims worldwide,” ujar Aji dalam khutbahnya yang penuh semangat.

Pengalaman ini menjadi pembelajaran yang luar biasa, bukan hanya dalam konteks public speaking dan leadership, tetapi juga dalam menumbuhkan keberanian berdakwah lintas budaya. Menyampaikan pesan Islam di negara dengan latar belakang budaya yang berbeda menjadi bukti bahwa siswa SAIM mampu menghadirkan nilai iman, ilmu, dan komunikasi global secara seimbang.

Menurut Kepala SAIM Secondary, Kun Muchsinan, S.Si., M.Pd., pengalaman ini menjadi wujud nyata dari pembelajaran berimbang antara ilmu pengetahuan dan spiritualitas. “Anak-anak belajar langsung bagaimana berdialog dengan dunia, bukan hanya lewat teknologi, tetapi lewat nilai dan keyakinan. Inilah cerminan pendidikan SAIM: membentuk generasi yang global sekaligus beriman kuat,” ungkapnya.

Melalui kesempatan ini, Aji dan teman-teman peserta CCU Japan tidak hanya belajar tentang budaya dan pendidikan di Jepang, tetapi juga mengasah kepekaan spiritual dan kemampuan komunikasi global — menjadi generasi muda yang siap membawa nilai Islam dan kemajuan dalam satu langkah yang seimbang.

“Bagi sekolah SAIM, setiap perjalanan ke negeri orang bukan sekadar kunjungan, tetapi perjalanan menemukan makna, identitas, dan peran sebagai pembelajar dunia yang beriman,” kata Isna Maslikha, S.Pd, Wakil Kepala Bidang Humas SMA SAIM.

(ono)
.