Peringati HUT ke-80 TNI, MATRA Jatim Gelar “Peduli Budaya” untuk Lestarikan Warisan Nusantara

Listen to this article

SURABAYA lintasjatimnews – Dalam rangka memperingati Hari Ulang Tahun ke-80 Tentara Nasional Indonesia (TNI), Masyarakat Adat Nusantara (MATRA) Jawa Timur menggelar kegiatan bertajuk “Peduli Budaya” dengan rangkaian acara yang sarat makna dan nilai kearifan lokal.

Kegiatan yang digelar di BiCopi Briliant Coklat Kopi, Jalan Ir. Soekarno No. 678, MERR Rungkut, Surabaya, menghadirkan berbagai agenda seperti Sarasehan Budaya, Pemberian Penghargaan kepada Juru Pelihara Situs dan Makam, Pameran UMKM, serta Doa Lintas Agama. Acara diikuti oleh para penggiat budaya, paguyuban adat, dan masyarakat umum dari berbagai daerah di Jawa Timur.

Sarasehan budaya menghadirkan Romo Sukardi, Ketua Adat Budaya Suku Tengger, yang menekankan pentingnya menjaga adat istiadat agar tidak punah tergerus zaman. Ia juga memberikan edukasi mengenai tosan aji, pusaka warisan budaya yang menjadi simbol kehormatan dan spiritualitas masyarakat Nusantara.

Selain itu, Kanjeng Pangeran Panji Srie Soeputro Jowo Uja Ciptogoro atau yang akrab disapa Kanjeng Abi, selaku Ketua DPD MATRA Jawa Timur, menegaskan bahwa jalur budaya menjadi media efektif untuk menanamkan ideologi kebangsaan dan semangat cinta tanah air.

“MATRA tidak hanya menjadi komunitas adat, tetapi juga wadah terbuka bagi siapa saja, baik dari kalangan keraton maupun masyarakat umum. Kami murni bergerak di bidang budaya, tanpa unsur politik. Kegiatan ini adalah bentuk nyata menjaga budaya agar tetap hidup dan mendidik generasi muda menghargai nilai-nilai luhur Nusantara,” ujar Kanjeng Abi.

Acara dibuka dengan penampilan tari perang Minahasa dari Sulawesi Utara dan tari Remo khas Jawa Timur, dilanjutkan dengan menyanyikan Indonesia Raya dan Mars MATRA, serta pengukuhan pengurus baru DPD MATRA Jawa Timur.

Dalam kesempatan itu, MATRA memberikan piagam penghargaan kepada 60 juru pelihara situs dan makam di Jawa Timur sebagai bentuk apresiasi atas dedikasi mereka menjaga warisan leluhur.

“Saya sangat mengapresiasi perhatian dan kepedulian MATRA kepada kami para juru pelihara situs dan makam. Piagam penghargaan serta bantuan yang kami terima sangat bermanfaat, menjadi penyemangat kami untuk terus menjaga situs bersejarah,” ungkap Maya, juru kunci Pesarean Kudo Kardono, Surabaya.

Selain penghargaan, MATRA juga membagikan doorprize dan bantuan modal usaha kepada para anggota, yang disambut antusias oleh para undangan.

Sebagai informasi, Masyarakat Adat Nusantara (MATRA) merupakan organisasi non-profit yang berkomitmen melestarikan adat dan budaya Nusantara. MATRA hadir sebagai pilar perekat keberagaman suku dan budaya Indonesia, dengan melibatkan para pemangku adat, raja-raja, sultan, pemerhati, dan pelaku budaya.

Selain fokus pada pelestarian budaya, MATRA juga mendorong pengembangan ekonomi kreatif dan pariwisata berbasis budaya, agar warisan Nusantara tetap menjadi kebanggaan bangsa sekaligus memberikan manfaat ekonomi bagi masyarakat.

Reporter: arahman