TRENGGALEK lintasjatimnews – Sinergi antara TNI dan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) kembali ditunjukkan di Kabupaten Trenggalek. Kodim 0806/Trenggalek bersama BPBD Kabupaten Trenggalek menggelar kegiatan pengembangan kapasitas Tim Reaksi Cepat (TRC) Multisektor di lapangan Desa Rejowinangun, Kamis (25/9/2025).
Sejak pagi, suasana lapangan tampak semarak. Prajurit TNI berseragam loreng bergabung dengan anggota BPBD dan relawan multisektor untuk mengikuti latihan bersama. Agenda tahunan ini dirancang khusus untuk memperkuat kesiapsiagaan daerah dalam menghadapi potensi bencana.
Kegiatan ini dipimpin langsung oleh Kepala Pelaksana BPBD Trenggalek, Drs. Stefanus Triadi Atmono, M.Si. Dalam arahannya, ia menekankan bahwa penguasaan keterampilan teknis di lapangan bukan sekadar kewajiban, melainkan kebutuhan mendesak agar setiap personel benar-benar siap bergerak cepat dan tepat saat bencana melanda.
“Tujuan dari kegiatan ini adalah meningkatkan keterampilan personel dalam mendirikan tenda secara cepat dan efisien saat terjadi bencana alam,” ujar Stefanus. Ia menekankan bahwa kecepatan dalam memberikan layanan darurat kerap menjadi penentu keselamatan warga terdampak.
Fokus latihan kali ini adalah simulasi pendirian tenda darurat. Peserta dilatih untuk bekerja sama, membagi peran, dan menjaga efisiensi waktu dalam membangun sarana pengungsian. Tenda darurat dinilai sebagai kebutuhan vital saat bencana banjir, tanah longsor, hingga gempa bumi.
Dandim 0806/Trenggalek, Letkol Inf Isnanto Roy Saputro, S.H., M.Si., menambahkan, latihan ini juga memperkuat koordinasi lintas sektor. “TNI tidak bisa bekerja sendiri. Kehadiran BPBD, relawan, dan elemen masyarakat lainnya menjadi kunci keberhasilan penanggulangan bencana. Harapan kami, TRC dan relawan semakin kompeten dan solid,” jelasnya.
Selain aspek teknis, pelatihan juga menitikberatkan pada komunikasi dan koordinasi di lapangan. Peserta mendapatkan pembekalan tentang alur komando, prosedur standar operasional hingga tata cara distribusi logistik darurat agar setiap elemen dapat bergerak serentak tanpa tumpang tindih peran.
Suasana latihan di Desa Rejowinangun juga mencerminkan semangat kebersamaan. TNI, BPBD, dan relawan tampak menyatu dalam satu barisan dengan tujuan sama: melindungi masyarakat dari dampak bencana. Warga yang hadir pun memberikan apresiasi positif atas kegiatan tersebut.
Salah satu warga, Sukarno (47), mengaku tenang dengan adanya latihan ini. “Kalau melihat TNI dan BPBD sering latihan bersama, masyarakat jadi yakin ada tim yang siap membantu saat bencana,” ujarnya. Senada, Srini (39) berharap kegiatan semacam ini bisa digelar rutin di desa rawan bencana lain.
Keterlibatan TNI dalam latihan ini menegaskan peran mereka tidak hanya dalam pertahanan dan keamanan, tetapi juga dalam operasi kemanusiaan. “Ini bukti nyata bahwa TNI selalu ada untuk rakyat dalam kondisi apapun,” tegas Letkol Inf Isnanto.
Dengan pengembangan kapasitas TRC Multisektor ini, Trenggalek diharapkan semakin tangguh menghadapi bencana. Sinergi lintas instansi yang ditopang kedisiplinan TNI dan semangat kerelawanan masyarakat diyakini menjadi kunci membangun daerah yang lebih siap siaga.
Reporter: feri