Oknum Wartawan Sering Kali Mengaku dari Mabes Polri untuk Menakut-Nakuti Pengusaha

Listen to this article

BONE lintasjatimnews – Kasus dugaan pemerasan kembali mencoreng nama baik profesi wartawan. Seorang oknum berinisial AS, asal Kabupaten Bone, Sulawesi Selatan, seringkali mengaku dari ” mabespolri ” melakukan pemerasan terhadap sejumlah pengusaha transportir.(23/9/25).

Berdasarkan informasi yang dihimpun, AS menjalankan aksinya dengan gaya premanisme di beberapa daerah, termasuk di perbatasan Sulawesi Selatan (Sulsel) dan Sulawesi Tengah (Sulteng). Modusnya, AS mengejar dan menahan atau mendatangi mobil tangki yang sedang singgah yang melintas di daerah tersebut lalu meminta dokumen kendaraan layaknya aparat kepolisian sambil merekam targetnya.

Setelah itu, AS membiarkan kendaraan melanjutkan perjalanan jika permintaannya dipenuhi. Beberapa pengusaha transportir berinisial AR, FJ, MAK, dan SP disebut-sebut dipaksa menyerahkan uang hingga jutaan rupiah.

Tak hanya itu, AS bersama rekannya juga meminta nomor kontak pimpinan atau direktur perusahaan. Jika uang tidak diberikan, mereka mengancam akan membuat rilis berita dan memviralkannya ke media nasional.

Sejumlah korban bahkan mengaku sudah mengirimkan uang dalam jumlah besar. Namun, tidak lama kemudian muncul lagi nomor baru yang kembali meminta uang dengan ancaman serupa.

Para korban mengeluhkan tindakan AS yang dianggap mencoreng profesi wartawan dan jelas melanggar kode etik jurnalistik. “Tugas wartawan bukan berlagak premanisme dan melakukan pemerasan,” ujar salah satu korban.

Atas kejadian ini, Aparat Penegak Hukum (APH) khususnya Polda Sulsel dan Polda Sulteng diminta segera menangkap oknum wartawan berinisial AS. Pasalnya, terdapat sejumlah bukti transfer uang hingga jutaan rupiah yang diduga terkait praktik pemerasan tersebut.

(.Red/2R)