SAMPANG lintasjatimnews – Latar belakang keluarga M Alfan Syarifudin, Lc, S.Pd, M.A, M.Pd sangatlah sederhana. Ayahnya hanyalah seorang petani, sedangkan ibunya bahkan tidak tamat SD. Hingga kini ibunya masih belum bisa membaca dan menulis.
M. Alfan Syarifudin lahir di Pasuruan, 12 Juli 1996. Saat ini ia tinggal di Sampang Madura bersama istrinya Nurul Rizkiyatin Arifin. Dikarunia dua buah hati yakni Hafshah Kiasya As Syarif dan Muhammad Ukkasyah As Syarif
Pemilik dua gelar magister ini adalah anak kelima dari enam bersaudara. Dari enam saudara, rata-rata hanya mampu menyelesaikan pendidikan hingga Sekolah Dasar (SD).
Ia tidak pernah membayangkan bisa melanjutkan pendidikan sampai ke jenjang Magister Pendidikan Agama Islam di Universitas Islam Sultan Agung (UNISSULA) Semarang. Bahkan bisa meraih gelar Magister Pendidikan (M.Pd).
Ketika duduk di kelas 3 Sekolah Dasar, ayahnya dipanggil Allah Swt. Kehilangan itu menjadi pukulan besar bagi keluarganya, apalagi kondisi ekonomi kian terpuruk. Pernah terlintas dalam pikiran Alfan Syarifudin untuk berhenti sekolah karena keterbatasan biaya. Namun Allah berkehendak lain.
Sejak kecil Alfan Syarifudin ditempa dalam kehidupan yang keras. Ia terbiasa dengan perjuangan. Namun justru dari situlah ia belajar arti sabar, ikhlas, dan kerja keras.
Allah bukakan jalan untuknya menimba ilmu di sebuah pesantren selama 12 tahun. Dari pesantren itulah pondasi ilmu agamanya terbentuk. Sekaligus menumbuhkan tekad untuk terus menuntut ilmu setinggi mungkin.
Ia diberi kesempatan melanjutkan S1 di STAI Sabili Bandung pada Prodi Pendidikan Agama Islam. Kemudian Allah bukakan jalan lain untuknya belajar di International Qur’an University (Jami’atul Qur’an al-‘Alamiyyah), Gambia pada Fakultas Dirāsah Islamiyyah.
Perjalanan akademik Alfan Syarifudin kemudian berlanjut ke Jamiah Soffwa Mesir pada Fakultas Syariah dan Bahasa Arab. Bahkan, Alfan Syarifudin juga menempuh program Magister Ulumul Qur’an dan Tafsir di Syifaul Qulub Mesir.
Allah takdirkan Alfan Syarifudin dapat melanjutkan studi Magister Pendidikan Agama Islam di UNISSULA Semarang. Semua capaian ini bukan karena kemampuannya semata.
“Berkat doa seorang ibu yang tidak pernah lelah mengiringi langkah anaknya, serta dukungan istri yang selalu setia mendampingi perjuangan ini,” ujar alumni Ma’had Aly Al Aimmah Malang atau lebih di kenal Ma’had Al Umm Malang
Perjuangan Alfan Syarifudin dalam menempuh kuliah Magister penuh dengan pengorbanan. Ketika mengikuti kegiatan akademik, yudisium hingga wisuda, istri dan anak-anaknya selalu hadir mendampingi.
Meski hanya bermodalkan sepeda motor dengan jarak tempuh yang panjang. Kelelahan fisik itu terbayar dengan kebahagiaan dan rasa syukur mendalam saat bisa meraih gelar Magister Pendidikan (M.Pd).
“Semua ini menjadi bukti nyata bahwa tidak ada yang mustahil jika kita mau berusaha, bersabar, dan berdoa.,” ujar pengajar di yayasan Bina Muwahiddin Surabaya dan Ma’had Aly Makkah Boyolali ini
Dari seorang anak petani, yang sempat hampir berhenti sekolah karena faktor ekonomi, Allah angkat derajat dengan ilmu hingga ke jenjang Magister.
Perjalanan Alfan Syarifudin hanyalah satu dari sekian banyak bukti bahwa ilmu adalah jalan kemuliaan. Allah Swt telah menjanjikan derajat tinggi bagi orang berilmu. Oleh karena itu, jangan pernah menyerah hanya karena keterbatasan ekonomi atau latar belakang keluarga.
Terpenting adalah tekad, doa, dan kesabaran. Sebagaimana disebutkan dalam sebuah hadits “Barangsiapa menempuh jalan untuk mencari ilmu, maka Allah akan mudahkan baginya jalan menuju surga.” (HR. Muslim)
“Mari jadikan ilmu sebagai bekal untuk mengangkat derajat diri, keluarga, dan umat. Sebab dengan ilmu, kita tidak hanya meraih kebahagiaan di dunia, tetapi juga keselamatan di akhirat,” pungkasnya
Reporter Fathurrahim Syuhadi