Dari Sydney ke Semarang : Kisah Perjalanan Iman dan Ilmu Theis Greentree, BIS, M.Pd.

Listen to this article

SEMARANG lintasjatimnews – Perjalanan hidup setiap manusia selalu penuh dengan kejutan dan hikmah. Demikian pula dengan sosok Theis Greentree, BIS, M.Pd, atau yang kini dikenal dengan nama muslim M. Ali Abdullah, BIS, M.Pd.

Theis Greentree lahir tahun 1977, ia melalui jalan panjang yang menghubungkan Sydney Australia, dengan berbagai kota di Indonesia. Sebuah perjalanan yang tidak hanya membawanya pada hidayah Islam, tetapi juga pada jalan keilmuan yang membanggakan.

Tahun 1993 menjadi titik balik dalam hidupnya. Di Sydney, ia resmi memeluk Islam. Keputusan besar itu lahir berkat dukungan masyarakat Muslim Indonesia yang berdomisili di Australia.

Mereka dengan tulus membimbing, membantu, dan menunjukkan wajah Islam yang penuh kasih sayang. Dari situ, ia merasakan betapa Islam bukan hanya keyakinan, tetapi juga jalan hidup yang indah.

Setelah bersyahadat, keinginan kuat untuk memperdalam agama mendorongnya datang ke Indonesia. Ia memilih belajar di salah satu pondok pesantren ternama di Jawa Timur.

Di lingkungan pesantren, ia tidak hanya mendapatkan ilmu agama, tetapi juga merasakan atmosfer kehidupan santri yang sederhana, penuh kedisiplinan, dan kebersamaan. Pengalaman ini memperkaya pemahaman spiritual sekaligus membentuk karakternya.

Setelah bertahun-tahun menimba ilmu di Indonesia, ia kembali ke Australia. Namun, semangat menuntut ilmu tidak pernah padam. Pada suatu kesempatan, ia berkunjung ke Universitas dan Pondok Pesantren Darunnajah di Jakarta.

Di sinilah Theis Greentree mendapatkan informasi berharga tentang Program Magister Pendidikan Agama Islam (MPAI) di Universitas Islam Sultan Agung (UNISSULA) Semarang. Program ini menarik perhatian karena memiliki keunggulan Rekognisi Pembelajaran Lampau (RPL).

“Dengan program ini memungkinkan mahasiswa menyelesaikan studi dengan waktu lebih singkat berdasarkan pengalaman akademik dan praktis yang telah dimiliki sebelumnya,” ungkap Theis Greentree yang sangat fasih berbahasa Indonesia.

Dengan penuh tekad, Theis Greentree kembali datang ke Indonesia untuk mengambil program MPAI di UNISSULA. Keputusan itu terbukti tepat. Ia merasakan atmosfer akademik yang hangat, profesional, dan mendukung.

“Alhamdulillah, prodi MPAI ini mempunyai banyak dosen dan staf yang baik dan siap membantu mahasiswanya. Saya dapat ilmu dan pengalaman penelitian yang InsyaAllah akan bermanfaat,” ungkapnya dengan penuh rasa syukur.

Bagi dirinya, UNISSULA bukan sekadar kampus, tetapi rumah intelektual tempat ia memperdalam ilmu agama dan pendidikan dengan pendekatan akademik modern.

Di balik perjuangan intelektualnya, kehidupan pribadi Theis Greentree atau M. Ali Abdullah juga tak kalah menarik. Ia menikah dengan seorang gadis asal Kudus Jawa Tengah yang menemaninya dalam perjalanan hidup.

“Untuk sementara waktu saya menetap di Malang Jawa Timur, sembari terus mengembangkan diri dan mengamalkan ilmu yang dimiliki,” ujar peraih predikat mahasiswa terbaik MPAI Unissula ini

Kisah perjalanan Theis Greentree alias M. Ali Abdullah adalah cerminan bagaimana hidayah Allah Swt datang dengan cara yang menakjubkan. Dari seorang pemuda Australia yang menemukan Islam di Sydney, hingga menjadi akademisi Muslim di Indonesia. Perjalanannya penuh hikmah dan inspirasi.

Ia membuktikan bahwa Islam adalah agama yang menyatukan, melampaui batas negara. Membuka jalan luas bagi siapa pun yang ingin mencari kebenaran.

“Dengan bekal ilmu dari pesantren dan UNISSULA, saya bertekad menjadikan pengalaman ini sebagai kontribusi nyata bagi masyarakat, baik di Indonesia maupun di Australia,” pungkasnya

Reporter Fathurrahim Syuhadi