SURABAYA lintasjatimnews – Puluhan mahasiswa dan dosen asing dari sembilan negara larut dalam semangat kebersamaan saat mengikuti Community and Technological Camp (CommTECH) Highlight 2025 di YPPI Schools, Jalan Sutorejo Utara, Surabaya, Senin (8/9). Program hasil kerja sama Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) dengan YPPI Schools ini menjadi ajang pertukaran budaya sekaligus pengenalan kekayaan tradisi Indonesia.
Acara dibuka dengan Tari Remo, tarian penyambutan khas Jawa Timur yang dibawakan siswa SD YPPI-IV. Gerakan lincah dan busana tradisional yang dikenakan para penari berhasil memikat perhatian para tamu asing sejak awal.
Suasana semakin meriah ketika peserta diajak mencoba berbagai pengalaman budaya Nusantara. Dibagi dalam kelompok, mereka mempelajari gamelan Jawa dan angklung Sunda, mencoba memainkan nada dengan kompak, hingga menciptakan harmoni yang sederhana namun penuh makna.
Keseruan berlanjut di dapur, saat para mahasiswa asing belajar membuat klepon, jajanan tradisional berisi gula merah. Mulai dari menggulung adonan, merebus hingga matang, hingga menikmati hasil buatan mereka sendiri, tawa dan keceriaan terdengar akrab bercampur.
Tak ketinggalan, mereka juga diajak bernostalgia dengan permainan tradisional Indonesia seperti Engkle, Dakon, Bekel, hingga Lompat Tali. Interaksi spontan ini menciptakan suasana penuh keakraban lintas budaya.
Selain berinteraksi langsung, peserta juga disuguhi pertunjukan seni dari siswa YPPI, mulai dari permainan pianika anak-anak preschool, Tari Kendang oleh siswa SD YPPI-V, hingga Tari Jaranan dari siswa SMP YPPI-3.
“Dengan program ini, kami berharap budaya Indonesia bisa dikenang oleh para peserta. Kami percaya memahami budaya tidak cukup hanya dari buku, tetapi harus dirasakan dan dialami langsung,” ujar Pujiati, S.M., Kepala Divisi Operasional YPPI Schools.
Kepala SMP YPPI 3, Roni Poerwantoro, menyebut tahun ini acara semakin spesial dengan kehadiran 34 peserta, termasuk tujuh profesor dari berbagai negara. “CommTECH sebenarnya program pengenalan teknologi ITS, tapi di dalamnya ada muatan budaya. Kerja sama dengan YPPI sudah berjalan sejak 2014, dan setelah sempat vakum, kini hadir lagi dengan nuansa berbeda,” jelasnya.
Sementara itu, Kepala SD YPPI-IV, Wina Ayu Trisnawati, memperkenalkan teh bunga telang sebagai minuman penyambutan khas sekolah. “Ini sesuai dengan motto YPPI, Ecological Awareness. Selain itu, anak-anak juga tampil lewat tarian-tarian ekstrakurikuler mereka,” ungkapnya.
Ia menambahkan, dukungan orang tua dan siswa sangat besar dalam menyukseskan acara ini. “Mahasiswa asing saja mau belajar budaya kita, kenapa kita tidak mempertahankan dan mengembangkannya lebih baik? Antusiasme anak-anak dan orang tua sangat luar biasa,” pungkasnya.
Acara CommTECH 2025 di YPPI Schools membuktikan bahwa sekolah bukan hanya ruang belajar, tetapi juga jembatan budaya yang menghubungkan Indonesia dengan dunia.
Reporter: arahman