Babinsa dan Damkar Trenggalek Berjibaku Padamkan Api di Dapur Rumah Warga Kerjo

Listen to this article

TRENGGALEK lintasjatimnews – Terik matahari siang yang menyengat tak menyurutkan semangat aparat TNI, petugas Pemadam Kebakaran (Damkar), dan warga Desa Kerjo, Kecamatan Karangan, Kabupaten Trenggalek, Minggu (7/9/2025). Mereka berjibaku melawan kobaran si jago merah yang melahap dapur rumah milik Yusuf Anshori, warga RT 23 RW 03. Kepulan asap pekat yang membumbung tinggi menjadi saksi nyata betapa cepatnya api mengamuk, sekaligus bagaimana sinergitas masyarakat dan aparat bergerak dalam situasi darurat.

Api bermula dari aktivitas sederhana. Yusuf Anshori diketahui membakar sampah di sebelah dapur rumahnya. Merasa api sudah padam, ia pun duduk santai di teras rumah. Namun beberapa saat kemudian, aroma asap yang menyengat dan suara letupan kecil membuatnya curiga. Ia bergegas menuju dapur dan mendapati api sudah berkobar hebat, melahap kayu-kayu kering yang ada di sekitar bangunan.

Warga sekitar yang melihat asap langsung melaporkan kejadian tersebut kepada Babinsa Kerjo, Serda Anwar, anggota Koramil 0806-08/Karangan. Tanpa pikir panjang, Serda Anwar segera menuju lokasi dan bersama warga berusaha memadamkan api dengan peralatan seadanya. Ember-ember berisi air bergantian disiramkan, berpacu dengan waktu agar api tidak semakin meluas.

Tak lama berselang, tim Damkar Trenggalek datang dengan satu unit mobil pemadam. Mereka langsung menyambungkan selang dan menyemprotkan air ke titik api utama. Upaya ini membuat kobaran api berhasil dijinakkan lebih cepat. Kolaborasi antara Babinsa, Damkar, dan warga menjadi kunci dalam mengendalikan kebakaran agar tidak merambat ke rumah utama dan bangunan sekitarnya.

“Begitu saya dapat laporan, saya langsung menuju lokasi. Api sudah cukup besar, jadi kami berusaha memadamkan dengan cara manual dulu sebelum Damkar tiba. Alhamdulillah, tidak ada korban jiwa dalam kejadian ini,” ungkap Serda Anwar saat dikonfirmasi.

Menurut hasil identifikasi awal, kebakaran terjadi akibat kelalaian kecil yang sering dianggap sepele. Api dari pembakaran sampah yang belum sepenuhnya padam diduga menjadi pemicu. Angin siang yang kencang membuat bara kembali menyala dan menjalar cepat ke dapur yang berdinding kayu. Peristiwa ini menjadi pengingat pentingnya kewaspadaan masyarakat dalam mengelola api.

Babinsa Kerjo juga menegaskan pentingnya kedisiplinan dalam aktivitas sehari-hari. “Kami imbau warga agar selalu berhati-hati ketika membakar sampah. Jangan tinggalkan bara sebelum benar-benar padam. Periksa kembali lingkungan sekitar supaya tidak menimbulkan musibah yang merugikan,” tegasnya.

Kesigapan aparat TNI di tingkat desa kembali terbukti vital dalam situasi darurat. Kehadiran Babinsa bukan hanya soal pengamanan wilayah, tetapi juga menjadi garda terdepan saat masyarakat menghadapi bencana, baik kebakaran, banjir, maupun bencana alam lainnya. Kehadiran mereka di tengah masyarakat membawa rasa aman sekaligus solusi cepat.

Di sisi lain, kolaborasi antara TNI, Damkar dan warga menunjukkan semangat gotong royong yang tetap terjaga di pedesaan. Setiap ember air yang disiramkan warga menjadi kontribusi berharga untuk mencegah api merambat lebih luas. Kebersamaan ini membuktikan bahwa solidaritas sosial masih menjadi kekuatan utama dalam menghadapi musibah.

Meski api berhasil dipadamkan, dapur rumah Yusuf Anshori mengalami kerusakan cukup parah. Namun Yusuf tetap bersyukur karena bagian utama rumah dan nyawa seluruh penghuni bisa terselamatkan. “Saya tidak menyangka api bisa cepat membesar. Terima kasih banyak kepada Pak Babinsa, Damkar, dan tetangga yang sigap membantu,” tuturnya. Kejadian ini meninggalkan pesan kuat: kewaspadaan dan kebersamaan adalah benteng pertama melawan bencana.

Reporter: feri