Program Jitu Dinas Perikanan Banyuwangi, Pastikan Ikan Sehat di Konsumsi

Listen to this article

BANYUWANGI lintasjatimnews – Dinas Perikanan Banyuwangi gelar sosialisasi dan (pendataan pelaku usaha perikanan) pemasar ikan, berlokasi di pasar blambangan dan pasar banyuwangi. Jumat 05/09/25.

Langkah ini menjadi pondasi awal dalam program Jitu Kanan (Uji Mutu Ikan untuk Keamanan Pangan) yang di inisiatori Kepala Dinas Perikanan Banyuwangi Bapak Suryono Bintang Samudra,SP.,M.Si.

Program Jitu Kanan alias uji mutu ikan untuk keamanan pangan, hadir sebagai langkah strategis untuk memastikan ikan yang dikonsumsi masyarakat benar-benar aman dan terbebas dari campuran bahan kimia berbahaya.

Kepala Dinas Perikanan Banyuwangi, Suryono Bintang Samudra, menjelaskan bahwa keamanan pangan menjadi prioritas utama karena masih ditemukan praktik sebagian pedagang maupun pengepul yang mencampurkan bahan terlarang seperti boraks dan formalin.

“Ikan itu mestinya menyehatkan, membuat kuat dan cerdas. Tapi kalau dicampur bahan berbahaya justru bisa berbalik menjadi ancaman bagi kesehatan masyarakat. Bahan kimia tersebut sifatnya karsinogenik, bila menumpuk dalam tubuh bisa menyebabkan kanker,” kata Suryono,

Menurut Suryono, melalui inovasi Jitu Kanan, pengawasan ikan tidak hanya dilakukan pada produk akhir, tetapi juga dari hulu hingga hilir. Mulai dari proses penangkapan ikan, penanganan pascapanen, hingga distribusi ke pasar tradisional.

“Dinas Perikanan saat ini sedang melengkapi perangkat uji mutu untuk mendeteksi adanya kandungan zat berbahaya,” ujarnya.

Jika dalam pendataan dan sosialisasi ditemukan ikan yang mengandung bahan tambahan terlarang, Dinas Perikanan akan melakukan tracing atau penelusuran untuk mengetahui asal usul ikan tersebut.

“Kita akan telusuri dari pedagang mana, nelayan mana, dan bagaimana proses penanganannya hingga bisa tercampur bahan berbahaya,” cetusnya.

Dikatakan sosok nomor wahid di Dinas Perikanan Banyuwangi itu, langkah pencegahan lain dilakukan dengan membentuk kelompok pedagang ikan di sejumlah pasar tradisional, seperti Pasar Banyuwangi, Muncar, Genteng, Rogojampi, dan Srono.

Melalui kelompok tersebut, pedagang diberikan pembinaan dan edukasi agar tidak lagi menggunakan bahan kimia berbahaya sebagai pengawet ikan.

Kolaborasi lintas sektor, masih Suryono, juga digeber dengan Dinas Kesehatan serta Dinas Koperasi, Usaha Mikro, dan Perdagangan. Bahkan, edukasi tentang manfaat ikan sehat melibatkan tenaga kesehatan dan ahli gizi agar lebih mudah diterima masyarakat.

“Kami ingin membangun kembali kepercayaan konsumen. Nantinya, pedagang yang sudah mendapat pembinaan akan diberikan sertifikat sebagai jaminan bahwa ikan yang mereka jual aman dikonsumsi. Harapannya, masyarakat semakin yakin bahwa ikan Banyuwangi sehat dan layak dikonsumsi,” ujarnya.

Dengan berbagai langkah tersebut, Pemkab Banyuwangi berharap program inovasi Jitu Kanan tidak hanya mampu meningkatkan kualitas produk perikanan, tetapi juga mengembalikan kepercayaan masyarakat untuk menjadikan ikan sebagai sumber pangan sehat, aman, dan bergizi.

Reporter : Rio