Sigap! TNI-Polri dan TRC-PB Berjibaku Padamkan Api di Panggul Trenggalek

Listen to this article

TRENGGALEK lintasjatimnews – Bencana kebakaran kembali mengguncang Kabupaten Trenggalek. Rabu malam (3/9/2025), warga Desa Tangkil, Kecamatan Panggul, dikejutkan oleh kobaran api besar yang melahap bangunan toko sekaligus gudang cengkeh milik warga setempat, Rojikin. Dalam hitungan menit, suasana desa berubah mencekam dengan langit gelap yang diselimuti asap pekat membumbung tinggi.

Api yang cepat membesar membuat warga panik berlarian keluar rumah. Sebagian mencoba memadamkan api dengan alat seadanya, namun kondisi angin malam yang kencang justru mempercepat rambatan si jago merah. Warga khawatir api menjalar ke permukiman sekitar sehingga langsung menghubungi aparat.

Respon cepat ditunjukkan tim gabungan TNI, Polri, dan TRC-PB Kecamatan Panggul. Serma Suhardjo, anggota Koramil 0806-11/Panggul yang tergabung dalam TRC-PB, turun langsung memimpin jalannya upaya pemadaman bersama aparat Polsek Panggul. Tak berselang lama, mobil pemadam kebakaran (Damkar) Trenggalek tiba di lokasi dan langsung menggelar penyemprotan.

Suasana menegangkan terlihat jelas di lapangan. TNI, Polri, TRC-PB, dan petugas Damkar berjibaku melawan api di tengah kepulan asap tebal. Dengan selang air, cangkul, dan sekop, seluruh personel dikerahkan untuk menahan laju kobaran. Warga yang ingin membantu diminta menjaga jarak agar tidak membahayakan diri.

Menurut keterangan Serma Suhardjo, kebakaran dipicu oleh korsleting listrik dari fresher es krim yang ada di toko milik Rojikin. “Berdasarkan keterangan saksi, api pertama kali terlihat dari bagian toko yang terdapat mesin pendingin. Alhamdulillah tidak ada korban jiwa, namun kerugian material ditaksir mencapai Rp 400 juta,” ujarnya.

Kerugian besar itu mencakup bangunan toko sekaligus gudang yang hangus terbakar, termasuk stok cengkeh kering yang baru saja dipanen. Bagi pemilik, hasil panen cengkeh merupakan sumber utama ekonomi keluarga. Hilangnya persediaan dalam sekejap menjadi pukulan berat, baik secara finansial maupun emosional.

Beberapa warga berusaha membantu mengevakuasi barang dagangan yang masih bisa diselamatkan. Namun, sebagian besar hanya bisa menyaksikan dengan cemas sambil berdoa api segera padam. Kobaran besar yang membubung tinggi membuat suasana desa berubah menjadi malam penuh ketegangan.

Proses pemadaman berlangsung lebih dari dua jam hingga akhirnya api dapat dikendalikan. Setelah itu, petugas melakukan pendinginan untuk memastikan tidak ada titik api baru. Aroma hangus masih menyelimuti udara, meninggalkan bekas betapa dahsyatnya peristiwa tersebut.

Aksi cepat Serma Suhardjo bersama tim gabungan menuai apresiasi dari masyarakat. Warga menilai kehadiran TNI, Polri, BPBD, dan Damkar menjadi penentu dalam mencegah api meluas ke rumah-rumah sekitar. “Kalau tidak ada respon cepat, kemungkinan besar api sudah menjalar ke permukiman,” ungkap seorang tokoh masyarakat Tangkil.

Peristiwa kebakaran ini menjadi pengingat pentingnya kewaspadaan terhadap instalasi listrik, terutama peralatan berdaya besar seperti fresher. Bencana memang tak bisa diprediksi, tetapi kesiapsiagaan serta sinergi antar lembaga terbukti mampu menekan dampak buruk yang lebih besar bagi masyarakat.

Reporter: feri