SURABAYA lintasjatimnews – Malam Jumat, 22 Agustus 2025, menjadi malam yang tak akan terlupakan bagi keluarga besar SMK Muhammadiyah 1 Surabaya (SMK Mudisa). Di bawah cahaya lampu gemerlap Ballroom Hotel Mercure Grand Mirama, nama sekolah yang berdiri di jantung Kota Surabaya ini disebut dengan lantang sebagai penerima Indonesian Best Golden School Awards 2025 kategori “The Best Favorite Islamic School in Education Quality Excellent of the Year.”
Ruangan sontak bergemuruh. Tepuk tangan panjang mengiringi langkah sang Kepala Sekolah, Irvandy Andriansyah, S.T., M.T., menuju panggung kehormatan. Senyumnya merekah, namun sorot matanya tak bisa menyembunyikan rasa haru.
“Penghargaan ini adalah milik kita semua—para guru, siswa, orang tua, alumni, dan semua pihak yang berjuang bersama-sama demi pendidikan. Ini bukan akhir, tapi awal dari tanggung jawab yang lebih besar,” ucapnya lirih, membuat hadirin terdiam sejenak.
Sebuah Perjalanan yang Tidak Singkat
Penghargaan itu seakan menjadi puncak dari perjalanan panjang sekolah yang akrab dikenal dengan nama SMK Mudisa. Dari ruang-ruang kelas sederhana di Jalan Kapasan, sekolah ini menanamkan nilai kejujuran, kerja keras, dan akhlak mulia kepada ribuan siswanya.
Tidak semua siswa datang dari keluarga berkecukupan. Ada yang harus membantu orang tua mencari nafkah sebelum berangkat sekolah. Ada pula yang hampir putus sekolah karena himpitan ekonomi. Namun, di sekolah inilah mereka menemukan harapan baru. Guru-guru tidak hanya mengajar, tetapi juga merangkul dengan kasih sayang, memastikan setiap anak berhak bermimpi setinggi langit.
Cerita-cerita kecil itu kini menjadi fondasi kuat yang melahirkan prestasi besar. SMK Mudisa berhasil menunjukkan bahwa mutu pendidikan tidak hanya diukur dari nilai akademik, tetapi juga dari kekuatan hati dan karakter yang dibentuk dengan penuh kesabaran.
Pengakuan Nasional
Penghargaan dari Indonesia Achievement Center bekerja sama dengan Tre Uno Event Management ini diberikan setelah melalui proses penilaian ketat berdasarkan lima pilar utama: Quality, Performance, Responsibility, Transparency, dan Attractiveness.
SMK Muhammadiyah 1 Surabaya dipandang berhasil mengintegrasikan inovasi, kreativitas, dan manajemen sekolah yang profesional, sekaligus tetap teguh menjaga nilai-nilai Islami yang menjadi jati diri sekolah.
“Sekolah ini adalah salah satu contoh bagaimana lembaga pendidikan mampu beradaptasi dengan perubahan zaman, tanpa kehilangan akarnya sebagai sekolah Islam yang membentuk akhlak dan kepribadian mulia,” ungkap salah seorang perwakilan dewan juri dalam sambutannya.
Malam yang Membekas di Hati
Bagi para guru dan karyawan yang hadir, penghargaan ini terasa seperti hadiah atas dedikasi mereka selama ini. Ada wajah-wajah lelah yang berubah menjadi tawa bahagia. Ada pula mata yang berkaca-kaca, mengenang pengorbanan yang jarang terlihat: lembur menyiapkan pembelajaran, sabar membimbing siswa yang tertinggal, hingga doa-doa sunyi yang dipanjatkan setiap malam.
Di antara mereka, para alumni yang hadir juga tak kuasa menahan rasa bangga. “Dulu kami dididik dengan penuh ketegasan dan kasih sayang di sekolah ini. Malam ini, kami melihat bagaimana perjuangan itu berbuah manis,” ungkap seorang alumni dengan suara bergetar.
Lebih dari Sebuah Piala
Penghargaan ini hanyalah simbol—piala dan sertifikat yang bisa dipajang di etalase sekolah. Tetapi maknanya jauh lebih dalam. Ia adalah bukti bahwa kerja keras, doa, dan ketulusan tidak pernah sia-sia. Bahwa di balik setiap kesuksesan, ada banyak cerita perjuangan yang tidak diketahui orang lain, dan malam itu, semua pengorbanan itu terasa terbayar.
Harapan untuk Masa Depan
Dalam sambutannya, Kepala Sekolah menutup dengan doa dan tekad:
“Kami ingin SMK Muhammadiyah 1 Surabaya tidak hanya dikenal sebagai sekolah favorit, tetapi juga sebagai sekolah yang melahirkan generasi emas: cerdas, terampil, mandiri, dan berakhlak mulia. Semoga penghargaan ini menjadi penyemangat kami untuk terus mengabdi di jalan pendidikan.”
Sorak tepuk tangan kembali menggema, kali ini lebih panjang, lebih hangat. Malam itu, SMK Mudisa bukan hanya pulang dengan sebuah penghargaan, tetapi juga dengan semangat baru dan keyakinan bahwa masa depan pendidikan yang mereka perjuangkan akan semakin gemilang.
Reporter: arahman