LAMONGAN lintasjatimnews – Guru adalah sosok yang bukan hanya mengajar, tetapi juga memimpin, membimbing, dan menyemangati anak didiknya. Guru adalah pemimpin dan penyemangat anak didiknya
Dalam setiap langkahnya, guru ibarat nakhoda yang menuntun murid-muridnya berlayar menuju samudera pengetahuan dan akhlak mulia. Oleh karena itu, guru sejatinya adalah pemimpin, bukan sekadar pengikut.
Rasulullah Saw bersabda “Setiap kalian adalah pemimpin, dan setiap kalian akan dimintai pertanggungjawaban atas kepemimpinannya.” (HR. Bukhari dan Muslim).
Hadis ini menunjukkan bahwa guru, sebagai pemimpin di kelas maupun lingkungan sekolah, akan dimintai pertanggungjawaban. Bagaimana ia mendidik, mengarahkan, dan memberi teladan kepada murid-muridnya.
Kepemimpinan guru tidak hanya diukur dari kecerdasan akademiknya, tetapi juga dari kemampuannya memberi inspirasi dan semangat. Guru adalah pemimpin dan penyemangat anak didiknya
Al-Qur’an pun menegaskan pentingnya keteladanan. Allah Swt berfirman “Sungguh, telah ada pada (diri) Rasulullah itu suri teladan yang baik bagimu…” (QS. Al-Ahzab: 21).
Jika Rasulullah Saw menjadi teladan terbaik bagi umat manusia, maka guru pun harus menjadi teladan bagi anak didiknya. Pemimpin sudah semestinya berada di depan, bukan hanya dengan kata-kata, melainkan dengan keteladanan nyata.
Seorang guru yang disiplin, jujur, penuh kasih sayang, dan bersemangat akan menginspirasi murid untuk meneladaninya. Begitu juga sebaliknya bila ada guru yang kurang disiplin
Imam Al-Ghazali pernah menekankan bahwa guru adalah “cahaya” bagi muridnya. Cahaya itu hanya bisa bersinar jika guru memiliki visi yang jelas dan ketulusan dalam mengajar.
Oleh karena itu, agar senantiasa bisa berada di depan, guru harus diliputi mimpi besar, visi yang jauh ke depan, serta aksi nyata yang penuh kreasi dan inovasi. Guru tidak boleh puas hanya menjadi pengikut, tetapi harus menjadi penggerak yang melahirkan prestasi.
Dalam konteks ini, guru adalah penyemangat. Anak didik membutuhkan motivasi dan dorongan untuk berani bermimpi dan berprestasi. Guru yang baik akan selalu mengatakan, “Kamu bisa!” ketika murid merasa tidak mampu.
Guru yang inspiratif akan menyalakan api semangat murid, sehingga mereka tidak mudah menyerah menghadapi tantangan.
Buya Hamka pernah berkata, “Guru sejati adalah yang menyalakan obor semangat murid-muridnya, bukan yang memadamkan dengan celaan.” Pesan ini mengingatkan bahwa kata-kata guru bisa menjadi obat penyembuh sekaligus sumber kekuatan bagi murid.
Menjadi guru pemimpin berarti siap berada di depan, membawa obor keteladanan. Menjadi guru penyemangat berarti siap mendorong anak didik agar berani bermimpi, berkreasi, dan berinovasi. Dengan semangat berbagi manfaat, guru akan dikenang sepanjang hayat murid-muridnya.
Bismillah, mari para guru terus melangkah sebagai pemimpin dan penyemangat generasi. Dengan keteladanan, visi, kreasi, dan inovasi, kita tidak hanya membentuk murid yang cerdas, tetapi juga melahirkan generasi yang siap memimpin peradaban.
Reporter Fathurrahim Syuhadi