SURABAYA lintasjatimnews – Tim mahasiswa lintas fakultas Universitas Airlangga kembali mengharumkan nama kampus dalam kancah internasional, Rabu 23/7/2025.
Tim yang dipimpin oleh Fathi Falah, mahasiswa Fakultas Kesehatan Masyarakat (FKM) berhasil meraih “Gold Medal Award” dan “IYSA Semi Grand Award” dalam kompetisi bergengsi tingkat internasional, yaitu “International Invention Competition for Young Moslem Scientists (IICYMS) 2025”.
Kompetisi yang diselenggarakan oleh Indonesian Young Scientist Association (IYSA) ini mempertemukan ratusan peneliti muda Muslim dari berbagai negara seperti Malaysia, Turki, Iran, Korea Selatan, hingga Meksiko.
IICYMS bertujuan menjaring inovasi berbasis sains dan teknologi yang berlandaskan nilai-nilai Islam. Pada tahun ini, tercatat 172 tim peserta dari seluruh dunia turut berpartisipasi melalui jalur daring.
Tim Universitas Airlangga yang diketuai oleh Fathi Falah terdiri atas enam mahasiswa dari berbagai fakultas dan didampingi oleh Supervisor Khuliyah Candraning Diyanah, S.KM., M.KL. (Dosen Departemen Kesehatan Lingkungan FKM UNAIR).
Tim tersebut beranggotakan antara lain:
- Shofia Ayu Hilda Atha Nasywa – FKM, peminatan PKIP (2022)
- M. Assadam Rizqi Saputra – FEB, S1 Manajemen (2021)
- Wigi Utami – FTMM, Rekayasa Nanoteknologi (2022)
- Yahya Bachtiar Ivansyah – FTMM, Teknik Robotika dan Kecerdasan Buatan (2022)
- Aryo Prabowo – Fakultas Vokasi, D4 Teknik Informatika (2023)
Pada ajang tersebut mereka mengusung karya berjudul “SIHHIYA: Interactive Learning Media Based on Gamification through Islamic Healthy City Simulation to Improve Literacy and Degrees of Public Health”.

“SIHHIYA” merupakan media pembelajaran interaktif berbasis game simulasi kota sehat Islami, di mana pengguna memainkan peran sebagai “Health Hero” yang membangun sebuah kota ideal bernama “Madinatul Sihhiya”.
Inovasi ini menyasar rendahnya tingkat literasi kesehatan di kalangan remaja Muslim dan disusun menggunakan pendekatan “Theory of Planned Behavior” (TPB) serta nilai “maqashid syariah”, khususnya prinsip Hifdz al-Nafs (menjaga jiwa dan kesehatan).
Game ini memiliki enam level pembelajaran progresif, yang masing-masing terdiri dari:
• Starta: pengenalan PHBS secara personal
• Nazha: menjaga sanitasi lingkungan sekolah
• Zayya: edukasi gizi halal-thayyib dan “Isi Piringku”
• Wiqya: pencegahan penyakit berbasis komunitas
• Nafsy: kesehatan mental, literasi digital, dan spiritualitas
• Sihhiya: kota sehat Islami ideal sebagai pencapaian final
“SIHHIYA kami rancang tidak hanya untuk menyampaikan edukasi kesehatan, tetapi juga menginternalisasi nilai-nilai Islam secara aplikatif dalam kehidupan sehari-hari,” jelas Fathi. “Kami ingin membuktikan bahwa kolaborasi lintas ilmu bisa menghasilkan solusi yang berdampak luas,” tambahnya.
Dalam prosesnya, tim melakukan studi pustaka, Focus Group Discussion (FGD) dengan siswa dan guru UKS, serta pengembangan desain game interaktif yang mencakup mini games, kuis, hingga sistem reward berbasis pencapaian.
Karya mereka mendapat apresiasi tinggi dari dewan juri internasional karena dinilai mampu mengintegrasikan teknologi, edukasi, dan nilai-nilai spiritual dalam satu inovasi yang aplikatif.
Salah satu juri bahkan mendorong agar SIHHIYA dikembangkan lebih lanjut sebagai platform pembelajaran berbasis Islam yang dapat diterapkan secara luas di sekolah-sekolah Islam di luar negeri.
Fathi juga menekankan pentingnya kolaborasi dan keberanian untuk memulai. “Tidak harus menunggu sempurna untuk memulai. Cukup mulai dari isu di sekitar kita dan niatkan sebagai bentuk kontribusi bagi umat. Ilmu dan agama itu bisa berjalan berdampingan.”
Ia pun berterima kasih atas dukungan Fakultas Kesehatan Masyarakat UNAIR serta dosen pembimbing yang turut membantu dalam publikasi abstrak dan arahan pengembangan inovasi. “Semoga keberhasilan ini dapat memacu semangat adik-adik di UNAIR untuk terus berkarya dan membawa perubahan nyata,” pungkasnya.
Reporter: Winarto








