Dorong UMKM Lebih Kompetitif, BBK 6 Unair Gelar Program Halal Preneur di Sukomanunggal

Listen to this article

SURABAYA lintasjatimnews – Dorong UMKM lebih kompetitif, Mahasiswa KKN – BBK 6 Unair gelar program Halal Preneur di Sukomanunggal bersama pusat Halal Unair, Sabtu 19/7/2025.

Kesadaran masyarakat terhadap pentingnya produk halal kian meningkat, namun tak sedikit pelaku UMKM yang masih kesulitan dalam memahami dan mengakses proses sertifikasi halal.

Melihat realita ini, mahasiswa Universitas Airlangga yang tergabung dalam kelompok Kuliah Kerja Nyata – Belajar Bersama Komunitas (KKN-BBK) 6 Kelurahan Sukomanunggal menjawab tantangan tersebut dengan menggagas program Halal Preneur, sebuah inisiatif edukatif dan aplikatif yang menggandeng langsung Pusat Halal Unair untuk mendampingi UMKM di wilayah Sukomanunggal, Surabaya.

Program Halal Preneur lahir dari keprihatinan terhadap minimnya kesadaran dan akses UMKM terhadap sertifikasi halal. Sertifikasi halal bukan lagi sekadar nilai tambah, melainkan kebutuhan mendesak yang berpengaruh terhadap keberlangsungan serta daya saing UMKM.

Sertifikasi halal bukan lagi tentang memenuhi syariat, tetapi juga menunjukkan indikator kualitas, standar produksi yang baik, dan membangun citra profesional. Hal ini ditambah dengan diberlakukannya regulasi wajib halal secara nasional per Oktober 2024, kebutuhan akan pendampingan dan fasilitasi semakin mendesak.

Oleh karena itu, mahasiswa BBK 6 Unair berinisiatif menghadirkan solusi nyata untuk membantu UMKM dalam merealisasikan proses sertifikasi halal secara praktis dan tepat sasaran.

Berbasis di Kelurahan Sukomanunggal, Kecamatan Sukomanunggal, Kota Surabaya, para mahasiswa bersama narasumber dari Pusat Halal Unair tidak hanya menyampaikan sosialisasi secara umum, tetapi juga mengunjungi langsung pelaku UMKM ke rumah-rumah mereka.

Dengan pendekatan personal dan humanis, para mahasiswa dan tim dari Pusat Halal Unair membantu pemilik usaha memahami proses, melengkapi dokumen, hingga melakukan pendampingan teknis pengisian sistem sertifikasi halal (SiHalal).

Kegiatan ini dilaksanakan selama satu hari pada tanggal 19 Juli 2025 dan bertempat di kantor Kelurahan Sukomanunggal. Kegiatan dimulai dengan pemaparan materi mengenai manfaat sertifikasi halal oleh Adistiar Prayoga, selaku perwakilan dari Pusat Halal Unair.

Tidak hanya berkutat di ruang seminar, mahasiswa dan tim ahli dari Pusat Halal Unair justru memilih jalan terjal: turun langsung ke rumah-rumah pelaku UMKM, menyusuri gang sempit, dapur produksi sederhana, dan kios rumahan. Semua itu dilakukan demi satu tujuan: membantu UMKM memahami, memproses, dan meraih sertifikat halal demi memperluas pasar serta meningkatkan kepercayaan konsumen.

Kegiatan diawali dengan pemaparan materi tentang konsep halal, regulasi terbaru, serta urgensi sertifikasi halal dalam era pasar global. Namun yang membedakan kegiatan ini adalah keberanian dan komitmen mahasiswa untuk tidak berhenti pada ruang seminar.

Mereka menyusuri gang-gang pemukiman padat, mendatangi dapur-dapur produksi skala rumahan, dan berdialog langsung dengan pelaku usaha.

Dalam setiap kunjungan, mahasiswa yang didampingi oleh tim dari Pusat Halal Unair, melakukan proses identifikasi bahan baku, mencocokkan dengan daftar positif BPJPH, hingga pada proses input data. Tak hanya itu, Pusat Halal Unair juga turut memberikan bimbingan teknis serta simulasi audit sederhana agar UMKM siap diverifikasi secara resmi.

Program ini juga mendukung Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDGs) poin ke-8: Decent Work and Economic Growth (Pekerjaan Layak dan Pertumbuhan Ekonomi). Dengan memperkuat legalitas usaha kecil, terutama dari sisi kehalalan produk, program Halal Preneur mendorong UMKM naik kelas.

Hal ini membuka peluang kerja baru, memperkuat jaringan distribusi, dan mendorong pertumbuhan ekonomi lokal yang lebih adil dan inklusif.

Dosen Pembimbing Lapangan BBK 6 Unair Sukomanunggal, Sri Musta’ina, Dra., M.Kes., juga menyampaikan harapannya agar program ini menjadi awal dari transformasi UMKM Sukomanunggal menuju usaha yang lebih legal, mandiri, dan berdaya saing.

“Harapan kami, kegiatan ini tidak berhenti pada sosialisasi dan pendampingan saja, tetapi menjadi awal dari perubahan yang berkelanjutan. Kami ingin UMKM di Sukomanunggal bisa mandiri dalam mengakses informasi dan layanan halal, serta percaya diri membawa produknya ke pasar yang lebih luas,” ungkapnya.

Reporter: Winarto