LAMONGAN lintasjatimnews – Mendidik anak adalah amanah besar yang diberikan Allah Swt kepada setiap orang tua. Dalam Islam, tanggung jawab ini bukan hanya soal memastikan anak cerdas secara akademik. Tetapi juga membentuk kepribadian yang saleh, berakhlak mulia, dan memiliki bekal spiritual yang kuat untuk menghadapi kehidupannya.
Pendidikan anak dalam pandangan Islam bersifat menyeluruh, mencakup aspek jasmani, akal, dan ruhani.
Refleksi terhadap kondisi hari ini menunjukkan bahwa banyak keluarga muslim yang terjebak dalam pola pendidikan modern yang lebih menekankan aspek duniawi. Seperti prestasi akademik, karier masa depan, dan gaya hidup. Sementara itu, pendidikan akidah, akhlak, dan keteladanan mulai tergeser.
Dalam konteks ini, kita perlu kembali merefleksikan bagaimana sebenarnya Islam memandang proses mendidik anak.
Al-Qur’an memberikan banyak petunjuk dalam hal pendidikan anak. Salah satunya terdapat dalam surat Luqman ayat 13–19.
Dalam ayat-ayat tersebut, Allah menceritakan bagaimana Luqman mendidik anaknya dengan penuh hikmah. Mulai dari menanamkan tauhid, menjauhi kesyirikan, mengajarkan pentingnya shalat, bersikap sabar, hingga berlaku rendah hati.
Ini menjadi bukti bahwa pendidikan spiritual dan moral merupakan fondasi utama dalam pendidikan Islam.
Rasulullah SAW juga menjadi teladan utama dalam mendidik anak-anak. Beliau tidak pernah memarahi anak-anak secara kasar, tetapi membimbing dengan kasih sayang dan keteladanan. Misalnya, beliau pernah membiarkan cucunya naik ke punggungnya saat sedang sujud dalam shalat.
Ini adalah bentuk pendidikan penuh cinta, sabar, dan empati yang sangat mengena di hati anak-anak.
Dalam sebuah hadits, Rasulullah SAW bersabda, “Setiap anak dilahirkan dalam keadaan fitrah. Maka kedua orang tuanyalah yang menjadikannya Yahudi, Nasrani, atau Majusi” (HR. Bukhari dan Muslim).
Hadits ini menggarisbawahi peran orang tua sebagai pendidik pertama dan utama. Maka orang tua harus memiliki bekal ilmu, akhlak, dan kesabaran dalam mendidik anak-anaknya.
Pendidikan anak dalam Islam tidak bisa dilepaskan dari doa dan tawakal kepada Allah Swt. Doa Nabi Ibrahim AS untuk anak-anaknya, seperti dalam QS. Ibrahim : 40 “Ya Tuhanku, jadikanlah aku dan anak cucuku orang yang tetap mendirikan shalat”. Ini bahwa pendidikan tidak cukup dengan usaha lahir saja, tetapi harus disertai dengan harapan dan permohonan kepada Allah Swt.
Mendidik anak menurut Islam adalah proses yang panjang, berkelanjutan, dan memerlukan keteladanan dari orang tua. Pendidikan Islam bukan hanya mentransfer ilmu, tetapi menanamkan nilai, membentuk karakter, dan membimbing ruh anak menuju kebaikan.
Sudah saatnya kita, sebagai orang tua, guru, dan masyarakat, kembali kepada prinsip-prinsip Islam dalam mendidik generasi penerus agar mereka tumbuh menjadi pribadi yang bertakwa, berilmu, dan berakhlak mulia.
Reporter Fathurrahim Syuhadi