Zendo Lamongan Diluncurkan: Ikhtiar Kader IMM Bangun Ekonomi Umat Lewat Layanan Berbasis Komunitas

Listen to this article

LAMONGAN lintasjatimnews – Suasana Aula GDM Pimpinan Daerah Muhammadiyah (PDM) Lamongan tampak semarak, Jumat siang (11/7/2025).

Di tempat inilah, sebuah inisiatif baru yang digagas anak-anak muda dari Pimpinan Cabang Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah (PC IMM) Lamongan resmi diluncurkan: Zendo Lamongan, dengan tagline penuh semangat: “Apa Saja di Mana Saja.”

Zendo hadir bukan hanya untuk bergerak di sektor jasa dan logistik, tetapi juga untuk memperkuat ekonomi berjamaah di lingkungan Persyarikatan.

Ketua Umum PC IMM Lamongan, Alexi Candra Putra Kasan Nova, menyampaikan apresiasi atas dukungan PDM Lamongan dan para alumni IMM terhadap lahirnya Zendo.

“Hari ini adalah semangat baru bagi IMM untuk bergerak lebih cepat dan mandiri. Awalnya hanya ide sederhana: kenapa kita tidak bikin layanan seperti driver ojol sendiri? Alhamdulillah, melalui sinergi dengan alumni, Zendo mulai berdiri,” ujarnya.

Seluruh pengelola Zendo, mulai dari admin hingga driver, merupakan kader IMM Lamongan. Jumlahnya memang belum banyak, namun bagi Alexi ini adalah awal yang menjanjikan. “Di sinilah kita belajar bekerjasama dan bertumbuh,” tambahnya.

Sementara Owner Zendo Lamongan, Suprayetno, dalam sambutannya menegaskan bahwa Zendo bukan sekadar bisnis, tapi gerakan ekonomi berjamaah ala Muhammadiyah.

“Muhammadiyah ini organisasi yang kuat secara ekonomi, bahkan pasar internalnya sangat besar. Dari bangun tidur hingga tidur kembali, seluruh kebutuhan hidup bisa dipenuhi dari produk dan layanan warga Muhammadiyah,” ungkapnya.

Zendo awalnya ditawarkan kepada pemuda dan kader Nasyiatul Aisyiyah. Namun ketika bertemu IMM, diskusi soal ekonomi umat berkembang lebih dalam dan serius. Akhirnya disepakati untuk dikelola bersama.

“Kami ingin kader IMM bukan hanya menjadi pelopor dalam wacana, tapi juga mandiri dalam praktik ekonomi. Nantinya, sebagian dari transaksi Zendo akan disisihkan untuk mendukung Rumah Ikatan IMM Lamongan,” imbuhnya.

Suprayetno juga menekankan pentingnya memperluas definisi ‘kaya’ bagi kader IMM.

“Kader IMM harus kaya. Bukan sekadar materi, tapi kaya ide, kaya gagasan, dan kaya kontribusi. Karena visi besar manusia adalah menjadi manfaat bagi manusia lain,” ujarnya.

Zendo pun diharapkan menjadi ladang tumbuhnya kader-kader unggul: mereka yang terlatih dalam manajemen, disiplin, tanggung jawab, dan pelayanan. Ia juga membuka peluang untuk memperkuat rantai distribusi produk UMKM warga Muhammadiyah.

“Kalau nanti Ortom-Ortom mau order produk UMKM atau layanan lainnya, bisa lewat Zendo. Kita dorong ekonomi umat dari dalam,” pungkasnya.

Dengan semangat gotong royong, dukungan spiritual, dan visi besar untuk kebermanfaatan umat, IMM Lamongan menunjukkan bahwa gerakan mahasiswa Islam bisa relevan, konkret, dan membumi. Lewat Zendo, mereka hadir menyapa umat, Apa Saja di Mana Saja.

Reporter: Alfain Jalaluddin Ramadlan