Pimpin Upacara, Wamendagri Ribka Ajak Pegawai Perkokoh Ideologi Pancasila, Demokrasi, dan HAM

Listen to this article

JAKARTA lintasjatimnews – Wakil Menteri Dalam Negeri (Wamendagri) Ribka Haluk memimpin Upacara Bendera Peringatan Hari Lahir Pancasila di lingkungan Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri) dan Badan Nasional Pengelola Perbatasan (BNPP). Upacara tersebut berlangsung di Plaza Gedung A, Kantor Pusat Kemendagri, Jakarta, Senin (2/6/2025).

Dalam amanatnya membacakan sambutan Kepala Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP), Ribka mengajak jajaran pegawai di lingkungan Kemendagri dan BNPP untuk memperkokoh ideologi Pancasila, demokrasi, dan hak asasi manusia (HAM). Hal ini sebagaimana salah satu butir Asta Cita Presiden Prabowo Subianto dan Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka.

“Mengapa ini menjadi prioritas? Karena kita menyadari bahwa kemajuan tanpa arah ideologis akan mudah goyah,” ujar Ribka.

Ia mengungkapkan, memperkokoh ideologi Pancasila berarti menegaskan kembali bahwa pembangunan bangsa harus berakar pada nilai-nilai ketuhanan, kemanusiaan, persatuan, kerakyatan, dan keadilan sosial. Nilai-nilai tersebut penting, terutama dalam menghadapi tantangan di era global yang semakin kompleks, seperti penyebaran paham ekstremisme, radikalisme, intoleransi, hingga disinformasi.

Oleh karena itu, melalui Asta Cita, semua pihak perlu merevitalisasi kembali nilai-nilai Pancasila dalam segala dimensi kehidupan, mulai dari pendidikan, birokrasi, ekonomi, hingga ruang digital. Dalam dunia pendidikan, Pancasila perlu diimplementasikan dalam kehidupan sehari-hari. Lembaga pendidikan juga harus menjadi tempat lahirnya generasi yang cerdas, tangguh, dan kuat.

“Di lingkungan pemerintahan dan birokrasi, nilai-nilai Pancasila harus hadir dalam bentuk pelayanan publik yang berkeadilan, transparan, dan berpihak pada rakyat,” tambahnya.

Ia melanjutkan, di bidang ekonomi, pembangunan perlu dipastikan agar tidak hanya dinikmati oleh segelintir pihak, melainkan menjadi berkah bagi orang banyak. Selain itu, nilai keadilan sosial juga harus menjadi orientasi utama. Dengan demikian, masyarakat dapat menikmati berkah dari kemajuan bangsa.

Di sisi lain, dalam ruang digital, nilai-nilai penting seperti etika, toleransi, dan sikap saling menghargai harus ditegakkan. Pancasila harus menjadi panduan dalam berinteraksi di media sosial maupun platform digital lainnya. Ribka mengajak jajaran pegawai untuk memerangi hoaks, ujaran kebencian, dan provokasi melalui literasi digital dan semangat gotong royong.

“Mari kita jadikan Hari Lahir Pancasila ini bukan sekadar seremonial, tetapi momen untuk memperkuat komitmen kita terhadap nilai-nilai luhur bangsa. Jadikan setiap langkah, setiap kebijakan, setiap ucapan dan tindakan kita sebagai cerminan dari semangat Pancasila,” tandasnya.

Reporter: ahmadhp