LAMONGAN lintasjatimnews – Sebanyak 52 kader Komando Kesiapsiagaan Angkatan Muda Muhammadiyah (Kokam) resmi dikukuhkan bertepatan dengan Hari Lahir Pancasila, Sabtu (1/6/2025),
Ketua Pimpinan Daerah Pemuda Muhammadiyah Lamongan Husnul Abid Saputra dan Komandan Kokam Lamongan Bayu Setyawan berpesan agar para kader yang baru dikukuhkan dapat mengaktifkan kegiatan Kokam di tingkat ranting dan cabang masing-masing.
Para kader tersebut telah mengikuti Pendidikan dan Pelatihan Dasar (Diklatsar) V yang diselenggarakan Majelis Komando Kesiapsiagaan (Marda) Kokam Lamongan sejak Kamis (30/5/2025). Kegiatan berlangsung selama tiga hari bertempat di Desa Brangsi, Kecamatan Laren, Kabupaten Lamongan.
Diklatsar Kokam ini dibuka Ketua PDM Lamongan KH Drs Shodikin MPd bertempat di halaman Perguruan Muhammadiyah Brangsi. Pada pembukaan ini dihadiri Camat Laren, unsur Muspika, Ketua Pimpinan Daerah Pemuda Muhammadiyah (PDPM) Lamongan, aktivis Pemuda Muhammadiyah Ranting Brangsi dan Cabang Laren, serta perwakilan GP Ansor dan Banser.
Pada pembukaan sambutan, KH Shodikin menyampaikan pesan inspiratif kepada para peserta. Jadilah seperti gula, garam dan santan. Di manapun berada tetap memberi manfaat tanpa mengubah jati diri.
“Gula tetap manis, garam tetap asin, santan tetap gurih,” tutur kandidat Doktor dari Universitas Brawijaya Malang ini
Malam pertama pelatihan diisi oleh Wakil Ketua PDM Lamongan Fathurahim Syuhadi MM, yang juga mantan Ketua Pemuda Muhammadiyah Lamongan di era Reformasi.
Ia mengisahkan militansi Kokam saat menghadapi gangguan terhadap aset Muhammadiyah di Jawa Timur pada masa itu.
Materi lainnya disampaikan tim dari MDMC dan RS Muhammadiyah Lamongan yang membekali peserta dengan keterampilan Search and Rescue (SAR), siaga bencana, serta pertolongan pertama pada korban kecelakaan.
Pada hari kedua, bertempat di Balai Desa Brangsi, peserta mendapatkan pembekalan tentang bela negara dan keamanan serta ketertiban masyarakat (kamtibmas) dari Kodim dan Polres Lamongan.
Selain itu, tim Tapak Suci juga hadir untuk memberikan pelatihan bela diri secara praktis.
Hari ketiga diawali dengan kegiatan caraka pengambilan kaos pada dini hari. Usai shalat Subuh, peserta mendapatkan pelatihan praktik shalat berdasarkan fikih darurat kebencanaan.
Diklatsar ditutup dengan upacara penutupan dan prosesi pembaretan yang diwakili dua peserta.
Reporter Fathurrahim Syuhadi