JAKARTA lintasjatimnews – Wiwi Lesmana yang Akrab disapa Willa, seorang aktivis yang pernah berorganisasi masyarakat (ormas), Angkat bicara terkait perbedaan premanisme dan organisasi masyarakat (Ormas), polemik ini mencuat setelah pernyataan salah satu oknum pejabat dan pemerintah yang menganggap organisasi masyarakat (Ormas) itu premanisme, atau malah sebaliknya pejabat dan pemerintah lah yang premanisme sesungguhnya yang merampok hak dan uang rakyat.(22/5/25).
Willa menilai pemikiran dan penglihatan pemerintah terhadap Ormas atas dasar kekhawatiran dan ganjalan korupsi, karena ormas selaku sebagai sosial kontrol pemerintah, yang terkadang sering mengintrogasi dan mengintimidasi pemerintah yang bersikap kurang humanis,Jujur dan amanah, dalam menjalankan tugas sebagai pejabat,aparatur dan pemerintah. Karena yang saya alami saat berorganisasi masyarakat (ormas).
Berbanding terbalik , terkadang ormas yang sering santunan kepada yatim piatu, Janda dan kaum dhuafa, sering mengadakan pengajian, bahkan sering juga membantu menjaga dan membersihkan lingkungan, tanpa pamrih dan gaji dari negara, berbanding terbalik dengan oknum para pejabat dan pemerintah yang kehidupannya sering korupsi uang rakyat , menikmati uang rakyat (glamor), menari dan bernyanyi di atas penderitaan rakyat (party) dan kalaupun membantu hanya untuk pencitraan di media sosial saja, Jadi mana yang premanisme. Tanya Willa
” Harusnya pemerintah pahami dan pelajari organisasi masyarakat (Ormas) itu berdiri dari perkumpulan Agama, Suku, Adat dan Budaya yang menjadi satu, dengan administrasi dan persyaratan yang lengkap dan di laporkan ke negara melalui kemenkumham, jadi ormas itu bukan premanisme yang harus di bubarkan, karena berkumpul dan bersatu nya Suku, Adat dan Budaya yang ada di Indonesia inilah cikal bakal terbentuknya Negara Republik Indonesia”. Ucap Willa panggilan akrabnya.
“Jangan jadikan organisasi masyarakat (ormas) hanya sebagai alat politik saja yang para wakilnya sekarang berkantor di gedung wakil rakyat, setelah menjabat kalian menjadi wakil rakyat yang mana !!”. Tegas Willa
Mungkin oknum ormas yang kurangnya wawasan dan pengetahuan, harusnya pemerintah rangkul, Ayomi dan bina, kembalikan Marwah organisasi masyarakat (ormas).
Karena organisasi masyarakat (ormas) lebih militan dari perkumpulan pemerintah yang lainnya tanpa imbalan, gaji pemerintah dan kepentingan pribadi anggotanya .
Jangan hanya anak anak yang dilatih militer dan di perhatikan tetapi anggota ormas pun perlu di latih di berikan perhatian khusus,bimbingan, wawasan , pengarahan dan pekerjaan, karena anggota ormas pun layak punya kehidupan dan pribadi yang baik agar bisa mendidik anak-anaknya sebagai generasi bangsa bisa menjadi generasi yang baik.
Karena menurut saya membubarkan ormas sama saya memberikan ruang untuk premanisme, karena sesungguhnya ormas memiliki AD/ART dan Visi misi yang jelas untuk Negara Republik Indonesia.
Kalau premanisme itu, orang yang memiliki kekurangan wawasan dan perhatian dari negara, sehingga dapat menimbulkan perbuatan kriminal, tidak ada manusia yang ingin menjadi preman tapi karena keadaan ekonomi yang sulit dan nekat, itu yang menimbulkan kejahatan menjadi premanisme. berarti negara kita belum bisa mencukupi kebutuhan dasar sandang dan pangan.
Jadi pemerintah dan masyarakat yang di wakili oleh organisasi masyarakat (ormas), jangan saling menghujat dan mengkritik, harus bersama-sama saling membantu dan merangkul, agar menjadi persatuan Indonesia yang adil dan beradab.”pungkas Willa
Reporter : Toto