PURWOREJO lintasjatimnews – Kabar terbaru dari Purworejo kembali mencoreng muka pemerintahan daerah. Insiden memalukan penggerebekan rumah Watini oleh petugas Satpol PP pada Kamis, 15 Mei 2024, di Kelurahan Bayem, Kutoarjo, bukan lagi sekadar kasus pelanggaran prosedur, melainkan manifestasi arogansi kekuasaan dan bukti nyata bobroknya pemahaman hukum di bawah kepemimpinan Bupati Purworejo. Gelombang kemarahan publik tak terbendung, menuntut pertanggung jawaban penuh atas tindakan semena-mena yang telah mencabik-cabik rasa keadilan masyarakat.(20/5/25).
Gus Emha Saiful Mujab, Direktur Purworejo Lawyer Club (PLC), tak mampu menyembunyikan kemarahannya. “Ini bukan lagi kesalahan, ini adalah kejahatan institusional! Bagaimana mungkin aparat penegak hukum, yang seharusnya menjadi pelindung masyarakat, justru bertindak layaknya preman berseragam?” hardiknya. Ia menegaskan bahwa Peraturan Pemerintah Nomor 16 Tahun 2018 sudah sangat jelas mengatur ranah tugas Satpol PP. “Tugas mereka adalah menegakkan Perda, bukan menerobos rumah warga tanpa dasar hukum yang jelas! Apakah mereka buta huruf hukum?”
Lebih lanjut, Gus Ipul dengan tegas menyatakan bahwa jika ada dugaan pelanggaran hukum di rumah Watini, itu mutlak wewenang kepolisian, bukan Satpol PP. “Apakah Bupati Purworejo ingin membentuk ‘polisi tandingan’ yang bekerja sesuka hati? Ini jelas-jelas penyalahgunaan wewenang yang berbahaya dan melanggar Pasal 17 Undang-undang Nomor 30 Tahun 2014 tentang Administrasi Pemerintahan. Sanksinya bukan cuma teguran, tapi pemecatan dan proses hukum!”
Tokoh muda yang juga penasihat Laskar Sabilillah PWI LS Purworejo ini tak sudi menerima klarifikasi basi dari pihak Pemkab. “Klarifikasi itu hanya basa-basi untuk menutupi kinerja yang busuk dan tidak profesional. Kejadian ini adalah tamparan keras bagi Bupati Purworejo yang gagal mengendalikan aparatnya. Ini bukan cuma ceroboh, tapi mengkhianati kepercayaan rakyat!” seru Gus Ipul.
Ia menuntut Bupati Purworejo untuk tidak hanya mengevaluasi, melainkan memecat para pejabat Satpol PP yang terlibat dan bertanggung jawab atas insiden memalukan ini. “Jika Bupati tidak berani mengambil tindakan tegas, maka masyarakat akan menilai bahwa Bupati turut serta dalam pembiaran arogansi aparat dan melindungi pelanggar hukum! Kami tidak akan berhenti sampai keadilan ditegakkan dan aparat yang semena-mena ini diberi pelajaran yang setimpal!” ancam Gus Ipul, menegaskan bahwa rakyat Purworejo tidak akan tinggal diam melihat hak-hak mereka diinjak-injak oleh kekuasaan yang sewenang-wenang.
(.Publisher/Tim)