GRESIK lintasjatimnews.com – Kontes Bandeng Kawak 2025 yang berlangsung di Bandargrisse Jalan Basuki Rahmat,Kecamatan Gresik merupakan Budaya ikonik masyarakat Kabupaten Gresik warisan Sunan Giri yang sudah berusia ratusan tahun ini sangatlah meriah, Ratusan tamu undangan dari berbagai kota serta ribuan pengunjung memadati area tersebut.
Tahun ini, Kades Pangkahwetan Ujungpangkah Syaifullah Mahdi kembali memenangkan Kontes Bandeng Kawak Gresik 2025 dengan bobot 14,6 Kilogram dan panjang 109 sentimeter.
Kemudian juara kedua diraih oleh Askin, bandeng milik petambak asal Desa Pangkah Wetan, Kecamatan Ujungpangkah itu seberat 11,6 kilogram dengan panjang 106 sentimeter. Selanjutnya juara ketiga diraih Zainul Abidin, bandeng milik warga Desa Watuagung, Kecamatan Bungah itu seberat 8 kilogram dengan panjang 90 sentimeter.
Bupati Gresik H Fandi Akhmad Yani mengatakan, Kontes Bandeng Kawak merupakan salah satu tradisi kebanggaan masyarakat Gresik yang sudah berusia ratusan tahun sejak era Sunan Giri. Tradisi yang digelar setiap malam 27 hingga akhir Ramadan ini juga bertujuan untuk meningkatkan ekonomi, khususnya sektor perikanan.
“Kecerdasan Mbah Sunan Giri di era itu, ingin meningkatkan ekonomi sektor ikan bandeng di wilayah Leran, Manyar sampai Ujungpangkah,” ujarnya.
Gus Yani sapaan akrab Bupati Gresik mengungkapkan bahwa Kabupaten Gresik memiliki potensi budidaya ikan bandeng yang luar biasa. Terhitung tiap tahunnya, penghasilan ikan bandeng di Gresik mencapai 90 ribu ton.
“Tiap tahun bandeng kita 90 ribu ton, semoga sektor perikanan tidak tergerus oleh regulasi-regulasi yang ruwet, seperti regulasi pupuk. Pupuk ini sangat krusial untuk pakan ikan bagi petambak,” terangnya.
Syaifullah Mahdi selaku pemenang kontes bandeng kawak 2025, mengaku ikan bandeng miliknya sudah berusia 16 tahun, dengan perawatan ekstra dan dibudidayakan di lahan tambak khusus.
“Bandeng ini kami rawat selama 16 tahun, di tambak seluas 4 hektar, jadi tambak tersebut memang kami siapkan khusus untuk bandeng-bandeng yang akan mengikuti kontes setiap tahun,” jelasnya.
Lurah Sandi sapaan akrabnya menyebut, dirinya sudah sejak puluhan tahun mengikuti Kontes Bandeng Kawak. Hal ini sebagai wujud kecintaan terhadap budaya Kabupaten Gresik, serta kebanggaan dan penyemangat para petani tambak.
“Kami berharap petani atau pembudidaya bisa terus melestarikan tradisi Kontes Bandeng Kawak ini, karena Bandeng adalah salah satu ikon kebanggaan masyarakat Gresik,” harapnya.
Dalam puncak Kontes Bandeng Kawak ini, ikan bandeng pemenang kontes milik Syaifullah Mahdi juga dilelang dengan harga awal Rp. 20 juta, dan terjual Rp 50 juta dengan penawaran terakhir dari pihak Manajemen Petrokimia Gresik.
Reporter : Budihariyanto