Menulis dengan Nurani, Buku Antologi Puisi ke-7 Karya Komunitas Wartawan Usia Emas

Listen to this article

SURABAYA lintasjatimnews – Inilah hebatnya jurnalis. Tak ada istilah pensiun dalam menulis. Usia bukanlah halangan. Selama otak dan hati masih bekerja, tangan masih bisa digerakkan, karya akan terus dilahirkan.

Ungkapan itu disampaikan Sapto Anggoro, Ketua Komisi Pendataan, Penelitian dan Ratifikasi Dewan Pers periode 2022-2025 saat memberikan komentar penerbitan Buku Antologi Puisi ke-7 karya komunitas Wartawan Usia Emas (Warumas). Bertajuk “Menulis dengan Nurani”, launching buku antologi puisi tersebut berlangsung Sabtu sore (15/2) di Fairway Nine Mall (ex Lenmarc Mall), Jl. Mayjend Joyo Sewoyo No.9 Pradah Kali Kendal, Surabaya.

Menurut Ketua Warumas, Kris Maryono, penerbitan buku antologi ini dimaksudkan untuk ikut memeriahkan peringatan Hari Pers Nasional 2025. Tema sengaja dipilih sebagai cermin kerja seorang wartawan yang kini berkarya di ranah sastra puisi tentang perlunya mengedepankan nurani dalam berkarya. Ke depannya, Warumas tetap akan menerbitkan buku antologi puisi, khususnya setiap peringatan HPN, lanjut mantan wartawan RRI Surabaya tersebut.

Tidak beda dengan penerbitan sebelumnya, ada 12 penulis puisi yang tergabung dalam komunitas Warumas, walaupun dengan komposisi penulis yang berbeda. Mereka adalah para wartawan senior berusia 50 sampai 70 tahun, dan sebagian masih aktif sebagai wartawan. Ke-12 penulis tersebut antara lain : Achmad Pramudito, Amang Mawardi, Aming Aminoedhin, Arieyoko, Ida Noershanty Nicholas, Imung Mulyanto, Kris Maryono, Mudjianto, Riamah M. Douliat, Rokim Dakas, Sasetya Wilutama dan Toto Sonata.

Disamping itu ada 4 orang penulis tamu yang ikut menyertakan karya puisinya. Yakni, Dr Eko Pamuji (dosen & praktisi jurnalistik), Hariono Santoso (mantan Dirut TVRI), Nunung Harso (Ketua Ikatan Wanita Pelukis Indonesia) dan Suhartatik (guru & penulis buku).

Beberapa pejabat dan tokoh masyarakat juga memberi kata pengantar dan sambutan, antara lain Kadis Kominfo Jatim Sherlita Ratna Dwi Agustin, S.Si, M.Ip, Ketua Dewan Pers, Sapto Anggoro, Ketua Dewan Pakar PWI Pusat, Dr Dhimam Abror Djunaid, Ketua PWI Jatim, Lutfil hakim, Bupati Magetan 2019-2024, Dr Suprawoto, Tokoh Pers Jawa Timur, M. Yousri Raja Agam dan CEO Dedurian Park, Yusron Aminulloh.

Juara Lomba Karya Puisi
Yang menarik, dalam penerbitan buku antologi puisi ke-7 ini, juga menampilkan karya para pemenang lomba menulis puisi untuk siswa SMP/SMA/SMK se Jawa Timur. Lomba ini diadakan komunitas Warumas bekerja sama dengan iniSurabaya.com yang bertujuan untuk menggairahkan minat berliterasi khususnya karya puisi di kalangan remaja.

Diluar dugaan, jumlah peserta membludak. Ketiga juri, Arieyoko, Aming Aminoedhin dan Toto Sonata cukup kewalahan membaca satu persatu karya para peserta, sebab sebagian besar mempunyai kualitas yang sangat bagus. Menurut ketua panitia lomba, Achmad Pramudito yang juga pemimpin redaksi iniSurabaya.com, dari 200 karya peserta, tersaring dengan perbedaan nilai yang tipis, sebanyak 5 karya pemenang.

Lima terbaik karya puisi tersebut, Jejak di atas Kertas karya Aliya Qurani Maridza M dari SMP Negeri 22 Surabaya, Di balikLayar Kelam karya Ardan Maulana Ardinata dari SMK Negeri 1 Pacitan, Jejak Abadi Sang Nurani karya Fabian Bima Attreza dari Mts Negeri 12 Banyuwangi, Jejak Pemuda di Tanah Merdeka karya Muhamad Arobi Maulana dari SMK Negeri 3 Bondowoso dan Ombak yang Merindu Dermaga karya Salsabila Naqiyyah dari SMA Negeri 2 Bojonegoro.

Kelima pemenang lomba membacakan karya puisinya dalam acara launching buku antologi tersebut. Beberapa guru pembimbing ikut hadir. Bahkan Kepala Sekolah MTs Negeri 2 Banyuwangi, Uswatun Hasanah, S.Ag ikut pula membaca karya puisi anak didiknya.

Reporter: ahmadh