Cak Durasim Aku Suwayang, Bakal Kedatangan Pekan Wayang Jatim 2024

Listen to this article

SURABAYA lintasjatimnews.com – Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Provinsi Jawa Timur melalui UPT Taman Budaya, bersama Pepadi serta sejumlah perguruan tinggi dan komunitas seni bakal menggelar pekan Wayang Jawa Timur 2024.

Dalam rangka menyambut peringatan Hari Wayang Nasional Ke-6, akan terselenggara selama 3 hari mulai tanggal 6-8 November 2024, di Gedung Kesenian Cak Durasim, Jalan Genteng Kali No. 85 Surabaya.

Rangkaian kegiatan tersebut bertujuan untuk mengapresiasi, dan menghidupkan kembali seni wayang sebagai bagian dari warisan budaya nusantara, dengan melibatkan kolaborasi berbagai pihak yang terkait.

Mulai UPT Taman Budaya dan Dinas Pariwisata Jawa Timur, hingga kolaborasi dengan Universitas Airlangga, Universitas Negeri Surabaya (Unesa), serta komunitas dan paguyuban seniman muda pedalangan di Jawa Timur.

Kegiatan ini bertajuk, Karena Ku Suwayang, Wayangku Keren Wayangku Beken, merupakan komitmen untuk menjadikan wayang sebagai kebanggaan generasi muda, dengan mendorong daya kreatif dan inovasi di antara seniman pedalangan.

Diharapkan, kegiatan ini tidak hanya menjadi ajang apresiasi bagi seniman pedalangan tetapi juga menjadi ruang pembelajaran bagi anak-anak dan generasi muda untuk mengenal lebih dalam tentang seni wayang yang syarat dengan filosofi dan ajaran budaya leluhur.

Di hari pertama Rabu (06/11/2024) masyarakat dapat menikmati Pameran Wayang yang menghadirkan koleksi Wayang Beber karya Rudi Prasetyo dari Pacitan, serta Wayang Gogon dari Surakarta, di Galeri Prabangkara.

Pada hari Kamis (07/11/2024) ada Festival Dalang Muda Unair bertema, Yang Muda Yang Mendalang, yang akan menampilkan lima dalang muda finalis yang siap mempersembahkan kepiawaian mereka dalam seni pedalangan.

Pada hari terakhir Jum’at (08/11/2024) puncak acara akan diisi dengan Kirab Tumpeng Sujud Bumi, sebuah prosesi budaya yang menjadi simbol syukur dan doa bagi keberlanjutan seni wayang. Kirab ini diadakan di halaman Taman Budaya Jawa Timur, sebagai bentuk penghormatan kepada tradisi serta upaya untuk melestarikan kesenian wayang di era modern.

Reporter: Cak Bas