SRAGEN lintasjatimnews – Ratusan pecinta burung dan peserta lomba dari berbagai wilayah dari Soloraya dan Ngawi ikut meramaikan lomba burung kicau Piala Dandim Cup. Lomba digelar dalam rangka memperingati dan menyemarakkan HUT TNI ke-79. Kodim 0725/Sragen menggelar beberapa acara, dan salah satunya adalah lomba burung berkicau di Makoramil 01/Sragen Kota. Minggu, 13/10/2024.
Lomba digelar menjadi 9 kelas yakni kelas kacer pasi ops, kelas murai batu pasi Intel, kelas cucak ijo pasi ops, kelas murai batu pastol pasiops, kelas cendet Koramil, kelas murai batu Kasdim, kelas Sogin B Koramil, kelas cucak ijo pasipers, kelas kacer pasipers, kelas murai batu pastol pasi pers, kelas cendet pasiops, Kelas utama murai batu Dandim. Masing masing kelas dipilih juara 1, 2 dan 3. Proses penilaian burung dibagi menjadi 27 season.
Lomba di mulai ditandai dengan penggantungan sangkar burung diatas gantangan oleh Dandim.
Dalam Sambutannya Dandim 0725/Sragen Letkol Inf Ricky Julianto Wuwung, S.Sos, M.IP yang dibacakan oleh Danramil 01/Sragen Kota Kapten CPM Sayana mengatakan bahwa kegiatan lomba kicau mania piala Dandim 0725/Sragen adalah dalam rangka memperingati dan menyemarakkan peringatan HUT ke-79 TNI dan HUT Kodam IV/Dip ke-74 tahun 2024. Acara tersebut merupakan wujud kebersamaan TNI bersama masyarakat se-kabupaten Sragen guna menjaga eksistensi burung kicau serta menjalin hubungan yang lebih erat antara TNI dan para penggemar burung dan kicau mania.
“Burung adalah satwa yang sangat terpengaruh keberadaannya akibat alih guna lahan hutan, keanekaragaman jenis burung dapat dijadikan sebagai indikator kualitas lingkungan, Selain itu burung memiliki peran penting dalam ekosistem antara lain sebagai penyerbuk, pemancar biji dan pengendali hama, burung juga sering kali digemari oleh sebagian orang dari keindahan bulu dan kicauannya, sehingga TNI beserta masyarakat berkomitmen untuk melestarikan satwa khususnya jenis burung kicau”
Orang Nomor satu di Kodim Sragen tersebut berharap gelaran kicau mania ini dapat memberikan wadah tersendiri bagi para pecinta burung dan juga untuk menjalin komunikasi sosial antara TNI dengan masyarakat disertai harapan dari kegiatan ini akan muncul komunitas-komunitas baru yang mendukung upaya kelangsungan budidaya burung langka yang memiliki suara kicauan khas dan banyak peminatnya.
Agus salah satu peserta lomba burung berkicau dari solo mengaku lomba burung seperti ini selalu dirindukan oleh pecinta burung, ia selalu mencari informasi lomba burung untuk mengikuti lomba.
“Pokoknya dimana ada lomba burung berkicau baik di dalam kota maupun diluar kota saya dan teman teman pasti berusaha datang untuk ikut, kan rugi kalau hanya mengembangbiakkan tapi ga ikut lomba, siapa tahu menang dan burung saya laku tinggi” ujarnya sambil tertawa.
Para pemenang lomba burung mendapatkan Tropy, piagam dan uang pembinaan.
(Agus Kemplu)