GRESIK lintasjatimnews – Fenomena Bullying yang sekarang ini seolah sudah merebak di mana-mana, baik di lingkungan sekolah ataupun di lingkungan masyarakat, berbagai faktor penyebab dan pengaruh nya.
Menanggapi hal ini LPA Tuban bersama Perhutani melakukan beberapa strategi anti bullying di sekolah dan cinta menanam dari sekolah Raudhatul Athfal (RA) sampai ke Sekolah Menengah Atas
(SMA/SMK) dengan cara menjadi narasumber di sekolahan tersebut.
Madrasah Ibtidaiyah (MI) Al Hasaniyah yang berada di Dusun Larangan, Panceng, Kabupaten Gresik, Jawa Timur salah satu sekolah yang di kunjungi nya.
Strategi yang diterapkan adalah, mengajak siswa-siswi untuk mengisi waktu luang dengan teman tanpa bermain Hand phone (Hp) mengajarkan bahwa teman adalah saudara yang tidak boleh di sakiti hatinya atau pun fisiknya.
Siswa-siswi juga di ajak ke lahan sayur milik Paguyuban Perempuan yang letaknya tidak terlalu jauh dari sekolah, untuk bersama-sama menanam sambil bermain,ini juga menjadi salah satu alternatif bahwa bermain bersama teman lebih seru dari pada main hp.
” Perhatian dan kedekatan orang tua terhadap anak pada masa tumbuh kembang nya sangat lah penting,dan menjadi salah satu faktor agar tidak terjadi pembullyan pada anak.” Ungkap Sri Yulianti dari Lembaga Perlindungan Anak (LPA) Tuban. Minggu,22/9/2024.
Bayu Nugroho Administatur Perhutani Kesatuan Pemangkuan Hutan (KPH) Tuban, melalui Edi Purwono selaku Kepala Resort Pemangkuan Hutan (KRPH) Panceng mengatakan, ” Mengajak anak untuk cinta menanam,cara efektif mengisi waktu luang,agar bisa lebih dekat dengan lingkungan sosial dan akan tumbuh kecintaan nya pada tanah air, terang Edi.
Nanik Nur Faizah.S.p.di sebagai Kepala Sekolah MI Al Hasaniyah berharap sekolah nya bebas dari bullying supaya anak didik nya merasa aman dan nyaman dalam melakukan kegiatan belajar di sekolah.
Reporter: Sri K