SMP Negeri 3 Babat Datangkan Motivator Nasional, Aris Setiawan

Listen to this article

LAMONGAN lintasjatimnews – Peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW di SMP Negeri 3 Babat, datangkan motivator nasional, Aris Setiawan, S.TP, Cht., Ct. CMth. Kegiatan ini digelar di halaman sekolah setempat, Jumat (20/09/2024).

Aris Setiawan yang asli dari kecamatan Bluluk itu mengatakan bbahwa senam otak sangat diperlukan untuk memaksimalkan fungsi otak. Menurutnya, otak itu jika mengandung hormon cerotonin tinggi, maka akan menuju pemikiran yang baik, optimis, ingin sukses dst.

Tapi sebaliknya jika hormon cerotonin rendah, maka akan mudah galao, stres, murung dan sebagainya papar motivator berbadan tambun itu. Kemudian Aris mempraktikkan mengajak audien senam otak.

Memang manusia lahir dalam keadaan fitrah, bersih, suci dari bawaan asli. Ingin sukses itu dari bawaan diri sendiri. Dan semangat baik yang kita munculkan. Selanjutnya terkadang kena pengaruh lingkungan. Akhirnya menyimpang.

Untuk menarik perhatian audien, dia mengambil selembar uang warna biru, ditawarkan pada audien jika diberi mau atau tidak, audien menjawab serentak “mauuuu…” Jika uang itu diremas-remas hingga lusuh, dan dinjak-injak, bahkan disebutkan dilumuri bau tidak sedap, jika diberikan apakah masih mau, audiens pun menjawab serentak mauuuu….

Selanjutnya Aris menjelaskan bahwa uang itu berharga karena ada nilainya. Sama dengan manusia, selama orang itu berkarakter baik, berpikiran positip, bersemangat tinggi, tetap akan dibutuhkan orang lain, Karena memiliki nilai, tuturnya mantap.

Untuk menguatkan paparan motivasinya Aris membawa alat peraga, segelas air mineral, kemudian ditetesi media kotoran (cairan yodium atau betadin), air menjadi keruh dan kotor. Agar air itu bersih lagi bisa dituangkan lebih banyak air lagi namun ditetesi lagi dengan cairan betadin akan menjadi kotor lagi. Bagaimana supaya air yang kotor itu bisa bersih dan tetap bersih meskipun ditetesi dengan betadin lagi.

Aris menjelaskan dengan mengambil satu benda, disebutnya ‘vitacimin”. Vitacimin dimasukkan ke dalam air yang sudah keruh dan kotor itu kemudian diaduk ternyata air menajdi jernih kembali. Setelah jernih diamsukkan lagi betadin menjadi tampak keruh terus diaduk lagi ternyata menjadi jernih kenbali. Cairan yodium atau betadin itu ibarat pengaruh negatif sedangkan vitacimin merupakan hal atau pegaruh positif.

Lebih lanjut Aris menjelaskan bahwa selama dalam diri anak-anak masih ada hal positif, pikiran positif atau sugestif positif, mau menjaga salat lima waktu, menjaga perilaku baik, berbuat baik kepada sesama, pengaruh jelek dari luar tidak mampu mengubah anak-anak menjadi tidak baik.

Jika anak-anak selalu berpkiran posistif maka insyaallah akan menjadi anak yang baik. Oleh karena itu Aris mengajak anak-anak, agar setiap bangun tidur pagi hari setelah berdoa hendaknya menanamkan dalam pikirannya hal-hal yang positif, Misalnya saya harus menjadi anak yang baik, saya harus rajin belajar, saya harus sukses, dan sebagainya.

Sepuluh menit sebelum mengakhiri presentasinya, Aris mengajak audien berkontempelasi dan berdoa kepada Allah SWT. Anak diajak merenung tentang semua hal yang kurang baik yang pernah dilakukan dan melepaskannya. Membayangkan semua orang terkasih, orang tua, guru yang pernah disakiti, memohon maaf.

Bila anak-anak merasa punya salah kepada Allah, beristighfarlah. Jika anak-anak punya kesalahan dengan sesama manusia, minta maaflah! papar Aris. Suasana menjadi khusuk, tenang, haru, banyak anak yang meneteskan air mata terhanyut dalam suasana. Kemudian berdo’a agar ke depannya dirinya menjadi lebih baik lagi. Dengan harapan baru.

Kontributor: Fathurrahim Syuhadi