PONOROGO lintasjatimnews – Musim kemarau tentu menjadi persoalan tersendiri bagi para petani dalam bercocok tanam utamanya padi dikarenakan air yang dibutuhkan untuk proses penanaman tersebut sangat minim bahkan susah didapatkan sehingga tidak sedikit para petani di Kabupaten Ponorogo yang mencari alternatif tanaman lain, Rabu (11/09/2024).
Seperti di wilayah Koramil Tipe B 0802/09 Balong misalnya, di beberapa desa kebanyakan warga saat ini berprofesi menjadi petani tembakau karena disamping tidak terlalu membutuhkan pengairan yang banyak, saat ini omset atau penghasilan dari penjualan tembakau sangatlah menjanjikan.
Para petani tembakau tersebut tentu tidak lepas dari pendampingan dan pengawalan Bintara Pembina Desa (Babinsa) yang ada di wilayah. Salah satunya yaitu Sertu Sutrisno anggota Koramil Tipe B 0802/09 Balong, Kodim 0802/Ponorogo yang saat ini menjadi Babinsa Purworejo Kecamatan Balong Kabupaten Ponorogo.
Setiap hari dia selalu memonitor dan memantau segala perkembangan di wilayah desa binaan termasuk salah satunya pertanian tembakau yang sudah ditekuni bertahun tahun oleh warga Desa Purworejo.
Dikatakan Babinsa Purworejo bahwa penanaman tembakau oleh warga dilakukan usai tanaman unggulan pada musim tanam I. Jadi setelah menanam padi pada musim tersebut langsung disiapkan untuk tanaman tembakau karena para petani sudah memprediksi bahwa kebutuhan air selanjutnya akan berkurang.
“ Warga menanam tembakau ini sejak tahun 2013 dan umumnya dilakukan setelah panen padi unggulan pada musim tanam I langsung disiapkan tanam tembakau, “ ujar Sertu Sutrisno yang dihubungi Media Center 0802 saat berada di lahan milik salah satu warga.
“ Kami selaku Babinsa terus melakukan monitoring terhadap segala perkembangan yang ada termasuk salah satunya melakukan pendampingan terhadap para petani tembakau di Desa Purworejo ini, “ terangnya.
Sementara Batiwanwil Koramil Tipe B 0802/09 Balong Serma Sumaji yang juga hadir di lahan salah satu petani tembakau kepada Media Center 0802 menjelaskan bahwa untuk wilayah Koramil Balong yang saat ini menjadi sentra tani tembakau ada tida desa.
“ Bukan hanya Desa Purworejo saja yang saat ini menjadi sentra tanaman tembakau di wilayah Koramil Balong ada Desa Tatung dengan Babinsanya Sertu Samsul Aripin dan satu lagi Desa Sedarat Babinsanya adalah Sertu Pujono, “ jelas Serma Sumaji.
Terkait mengapa mayoritas warga di desa tersebut tertarik menanam tembakau, ini penjelasan Pak Budiono (42 tahun) salah satu warga Desa Purworejo Kecamatan Balong yang berhasil diwawancarai. “ Karena gimana ya, prospeknya itu ketok e penak tembakau ngaten (kelihatannya mudah tembakau begitu). Hasilnya iki rodok lumayan (hasilnya ini agak lumayan), “ ungkap Pak Budiono yang saat ini mengolah lahan tembakau sebanyak 4 kotak ( sekitar 0,5 hektar) tersebut.
Ditanya suka duka terkait bertani tembakau dia jelaskan bahwa dari hasil sekali panen dia bisa meraup penghasilan tiap kotaknya sekitar 16 juta. Namun demikian ada kalanya dia harus merasa prihatin dikala sedang menjemur hasil panen tiba – tiba cuaca tidak mendukung (mendung bahkan hujan) maka hasil tidak maksimal dan bahkan bisa rusak karena tidak bisa kering.
“ Kados rajangan pun ler leran ngeten niki (seperti irisan tembakau yang sudah dijemur seperti ini), jika cuaca mendung ini menjadi persoalan bagi kami, karena jika ini tidak kering satu hari, ini bisa rusak pak, “ jelasnya.
“ Tapi bila cuaca mendukung, Alhamdulillah suka terus pokoknya, “ ujarnya sambil tertawa riang karena saat itu memang cuaca sangat panas dan mendukung sekali terhadap petani tembakau yang saat itu sedang menjemur hasil panen yang siap dijadikan rupiah guna memenuhi kebutuhan hidupnya.
Reporter: zaenuri