PONOROGO lintasjatimnews – Tidak ada yang abadi, semua ada saatnya, semua ada waktunya. Begitulah kira kira ungkapan yang tepat pada kenyataan yang harus dijalani oleh anggota Satgas TMMD ke 121 Kodim 0802/Ponorogo bersama warga Desa Selur Kecamatan Ngrayun Kabupaten Ponorogo, Rabu (21/08/2024).
Keakraban, kekeluargaan dan rasa kebersamaan yang selama ini sudah terbina dan terpupuk dengan baik antara anggota satgas bersama warga Desa Selur terpaksa harus jeda dengan berakhirnya kegiatan Program TNI Manunggal Membangun Desa (TMMD) ke 121 di desa tersebut yang rencana diadakan penutupan pada hari hari Kamis (22/08/2024) besok.
Rasa sedih, berat, trenyuh, haru dan apalah namanya itu tentu dirasakan oleh keduanya baik anggota Satgas maupun warga dimana yang dalam setiap kegiatan baik itu pengerjaan di berbagai sasaran fisik, non fisik atau kegiatan – kegiatan lainnya termasuk kebersamaan dalam makan pagi, siang dan sore di rumah Bu Ulfa.
Dia adalah Imelda, salah satu warga Dukuh Krajan yang ikut melepas anggota Satgas TMMD 121 Selur dan setiap hari membantu Bu Ulfa dalam menyiapkan makan buat anggota satgas TMMD baik itu belanja sayur atau keperluan lainnya.
Ditanya Media Center 0802 mengapa sampai menangis, sambil menutupi muka dia jawab sedih karena berpisah dengan bapak TNI. “ Sedih mas, “ ucapnya sambil sesenggukan dan tertunduk.
Sementara Ibu Ulfa yang rumahnya dijadikan tempat tinggal sekaligus tempat makan sebagian anggota Satgas TMMD 121 Selur, juga sama sangat sedih dan sempat hampir meneteskan air mata saat anggota Satgas berpamitan undur diri dari rumahnya.
Betapa tidak, yang selama ini selalu tinggal bersama, makan bersama dan tidak jarang berbagai kegiatan yang ada dirumah juga dikerjakan bersama bahkan ada anggota sakitpun Bu Ulfa dengan telaten dan penuh keibuan merawat dan memberikan ramuan obat dengan harapan anggota yang sakit segera sembuh.
Berikut penuturannya saat ditemui Media Center 0802 : “ Sayangnya kontraknya kurang lama, bagi saya bapak TNI itu sudah bagian dari keluarga saya, dan yang saya suka adalah sopan santun selalu di jaga, “ ujar Bu Ulfa yang ternyata adalah istri dari Katimin (Ketua RT di Dukuh Krajan tersebut).
“ Yang kedua Beliau itu tidak pernah serakah, diatur cara makannya seperti sunah nabi. Makan, shalat minum itu semua diatur. Nggak sembarangan, semuanya dijaga setiap kemana mana selalu pamit sama saya, “ terangnya.
Sambil menahan tangis dia melanjutkan, “ Kemarin itu ada yang sakit satu pak, gara – gara makan udang, saya yang momong soalnya kan jauh dari orang tua, saya kasih madu, saya masakin daun kelor biar sembuh. Karena sehari tidur saja. (Kamu kenapa,,,, sakit bu, kenapa kok sakit,..makan udang…) Ya pokoknya saya rawat saya urus seperti anak sendiri, kan dia jauh dari orang tua, “ ungkap Bu Ulfa yang mukanya murung diselimuti kesedihan tersebut.
Reporter: zaenuri