Kelola Sampah Jadi Berkah oleh Penyuluh Lingkungan Hidup Provinsi Jawa Timur

Listen to this article

LAMONGAN lintasjatimnews – Dinas Lingkungan Hidup Jawa Timur bersama dengan Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Lamongan menyelenggarakan Sosialisasi Penanganan Sampah di Desa Labuhan Kecamatan Brondong Kabupaten Lamongan Jawa Timur bertempat di Gedung Serba Guna Desa Labuhan pada hari Senin (19/8/2024).

Sebanyak 50 peserta dari unsur Pemerintah Desa (Pemdes) Desa Labuhan, Badan Permusyawaratan Desa (BPD), Rukun Tetangga (RT), Rukun Warga (RW, LPM, Karang Taruna, Bumdes, dan unsur Tokoh Masyarakat mendapatkan sosialisasi dan pembinaan bagaimana cara menanggulangi masalah sampah, khususnya sampah yang ada di sekitar Wisata Pantai Kutang (WPK) Desa Labuhan.

Suwarno, S.Si selaku Kepala Desa Labuhan dalam sambutannya menyampaikan selamat datang kepada Bapak/Ibu dari Dinas Lingkungan Hidup Provinsi Jawa Timur dan Kabupaten Lamongan di Desa Labuhan, selanjutnya, Ia juga mengucapkan terima kasih atas sosialisasi dan pembinaan penanganan sampah.

Sementara Bapak Saiful dari Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Lamongan menyampaikan bahwa betapa pentingnya ada kesadaran kesadaran bersama seluruh pihak dalam menanggulangi darurat sampah ini. Masalah sampah ialah masalah kita bersama dan menjadi kewajiban semua pihak.

Maka dengan sosialiasi dan pembinaan ini diharapkan terciptanya kesadaran masyarakat khususnya Desa Labuhan untuk mengurangi darurat sampah di sepanjang pesisir pantai. Sehingga kualitas air laut terjaga dengan baik. Dengan kualitas air laut yang baik akan menjamin hidup yang baik pula kehidupan ekosistem laut, termasuk menjamin kualitas dan kuantitas kehidupan ikan laut.

Sosialisasi dan pembinaan penanganan sampah ini, disampaikan oleh Ir. Dyah Larasayu, MM selaku Penyuluh Lingkungan Hidup di Dinas Lingkungan Hidup Provinsi Jawa Timur. Dalam paparan materinya, Ibu Dyah mengambil tema “Kelola Sampah Jadi Berkah”.

Mengawali paparan materinya, Ia memperlihatkan berbagai foto kepada peserta sebelum dan sesudah adanya gerakan penanganan sampah. Dengan contoh ini diharapkan ada gambaran pilihan oleh para peserta sebagai stimulus gerakan penanganan sampah yang akan berdampak pada peningkatan kesejahteraan masyarakat. Salah satu contoh fotonya yakni tempat sampah disulap menjadi tempat kuliner, setelah sampah dibersihkan semuanya.

Selanjutnya, Ibu Dyah menyampaikan ada beberapa manfaat yang didapat bila pantai kita bersih, yakni meningkatkan indek kualitas air laut, menjaga kelestarian lingkungan hidup, mensyukuri nikmat Allah, meningkatkan perekonomian, meningkatkan pariwisata, dan meningkatkan jumlah tangkapan ikan.

Materi tentang pembagian sampah dan cara penanganannya pun disampaikan. Yakni sampah yang tergolong sebagai sampah organik, sampah anorganik, dan sampah residu. Dengan pembagian sampah ini diharapkan masyarakat dapat memilah sampah sesuai dengan tepat sehingga dapat dimanfaatkan dengan tepat pula yang membawa keberkahan bersama.

Mengakhiri paparan materi, Ibu Dyah menjelaskan bagaimana cara pengomposan yang baik dan benar dengan menggunakan sarana gendung. Mulai dari tahapan pemberian kompos yang sudah jadi ke dalam gendung, kemudian cacah sampah organik, beri em4 sampai pada tahapan terakhir yakni sampah organik berwarna hitam seperti tanah sebagai pertanda pengomposan telah selesai.

Semoga dengan sosialisasi dan pembinaan penanganan sampah ini dapat memberikan kesadaran bersama akan bahayanya darurat sampah dan adanya upaya serius semua pihak untuk mengatasinya dengan berbagai program dan pendekatan sehingga benar-benar terwujud pantai kita bersih dari sampah, kualitas indek air laut kita baik.

Reporter: Alfain Jalaluddin Ramadlan