LAMONGAN lintasjatimnews – Majelis Pendidikan Dasar Menengah dan Pendidikan Non Formal (Dikdasmen dan PNF) Pimpinan Daerah Muhammadiyah (PDM) Lamongan mengadakan ‘Rihlah Workshop dan Rapat Kerja’ di Yogyakarta, Jumat sd Ahad (2-4/7/2024).
Rihlah Workshop dan Raker mengambil tema: ‘Penguatan Kapasitas dan Kompetensi Kepala Sekolah/Madrasah Muhammadiyah’. Acara diikuti 172 kepala sekolah/madrasah (Kasek/Kamad) pada satuan pendidikan MIM/SDM sd MAM/SMAM/SMKM se Kabupaten Lamongan.
Sebelum berangkat, seluruh peserta berkumpul di masjid Ki Bagus Hadikusumo Universitas Muhammadiyah Lamongan (UMLa) untuk menunaikan salat isya berjamaah. Selanjutnya peserta menerima bekal dan wejangan, serta diberangkatkan secara bersama oleh Wakil Ketua PDM Lamongan, Drs M Anwar, MPd.
Dalam pesannya, Drs M Anwar, MPd, menyampaikan, “Bapak/ibu yang hadir saat ini termasuk golongan orang-orang
Istimewa dan berilmu yang mewakili dari majelis dikdasmen PCM dan PDM, serta Kasek/Kamad dari masing-masing PCM. Mari kita melaksanakan amanat dengan sebaik-baiknya sebagai bentuk syukur,” jelasnya.
“Allah memberikan nikmat kepada kita tidak terhitung jumlahnya sebagai mana QS An Nahl: 18. Salah satu nikmat tersebut berupa nikmat ilmu. Maka kita harus ingat bahwa ilmu yang kita miliki adalah kehendak dan pemberian Allah SWT,” pungkas dosen STAIM Karangasem Paciran.
Selanjutnya, pria yang pernah menjabat ketua PCM Paciran menguraikan bahwa Perbedaan antara manusia dengan hewan adalah ilmunya. Allah menyerahkan amanat mengelola bumi dan isinya kepada manusia karena ilmunya. Maka ajarkan ilmu yang kita miliki kepada siswa-siswi dan orang-orang yang membutuhkan.
Kemudian Pak Anwar, demikian panggilan akrabnya, meneruskan ceritanya, “Sahabat Rasulullah yang paling cerdas adalah Ali bin Abi Talib. Memang saya gudangnya ilmu, tetapi kalau mau belajar pintunya ada di Ali bin Abi Thalib. Maka kalau mau belajar, maka lewati dulu pintunya,” ceritanya.
Pak Anwar meneruskan ceritanya tentang sahabat Ali bin Abi Thalib yang senantiasa menghormati guru-gurunya, walaupun yang diajarkan hanya satu huruf. Saya siap menjadi budak bagi guru saya yang hanya mengajarkan satu huruf.
Sebelum menyampaikan untaian kalimat pemberangkatan peserta Rihlah Workshop dan Raker secara resmi. Ia mengingatkan kembali bahwa Ilmu itu datangnya dari Allah yang dititipkan kepada sebagai guru. Mari kita laksanakan tugas dengan sebaik-baiknya supaya ilmu kita bermanfaat umat manusia.
Reporter: Efendy