Mahasiswa UNAIR Melaksanakan Kegiatan Digitalisasi Sistem Pembayaran QRIS Kepada UMKM Kelurahan Made

Listen to this article

SURABAYA lintasjatimnews – Mahasiswa Universitas Airlangga (UNAIR) Melaksanakan Kegiatan Digitalisasi Sistem Pembayaran Quick Response Code Indonesian Standard (QRIS) Kepada UMKM Kelurahan Made, Rabu, 24/7/2024.

Sepuluh mahasiswa dari Kelompok Made 1 yang tengah melaksanakan program Belajar Bersama Komunitas (BBK) 4 di Kelurahan Made Kecamatan Sambikerep telah berhasil membantu enam Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) lokal untuk melakukan digitalisasi sistem pembayaran dengan mendaftarkan usaha-usaha tersebut ke dalam program InterActive QRIS.

Sepuluh mahasiswa ini diantaranya adalah Fathi Falah, Daffa Raditya Azmi, M. Naththis Dzata Mumtaz Husen, Fathimatuzzahroh, Vania Ardin Areta, Putri Ayu Purbiastuti, Nur Majid Putri, Olivia Helena, Chatarine Evelyna Paramesti Kirana, dan Julia Rahma Pramesti.

“Kelurahan Made ini punya banyak sekali UMKM, namun sayangnya kebanyakan masih belum menggunakan sistem pembayaran digital seperti QRIS.” Ucap Olivia, salah satu anggota dari Kelompok 1 Made.

“Padahal kan, di zaman sekarang, terutama untuk anak-anak muda seperti saya dan teman-teman, jarang sekali ada yang membawa uang “cash”. Makanya, sistem pembayaran yang ditawarkan sering kali menjadi penentu apakah kami jadi membeli atau tidak.” Lanjut Olivia.

Tujuan utama dari mahasiswa tersebut adalah untuk membantu mempermudah sistem pembayaran bagi UMKM yang ada di Kelurahan Made, terutama di RW 1 dan RW 2. Selain dapat mengurangi kemungkinan bagi penjual untuk mendapatkan pembayaran dalam bentuk uang palsu, pembayaran dengan QRIS juga dapat mempermudah penjual agar penjual tidak kesulitan untuk memberikan kembalian.

Keuntungan lain dari penggunaan QRIS sebagai sistem pembayaran adalah agar pembeli dapat membayar dengan lebih cepat dan lebih murah, karena melalui QRIS pembeli tidak perlu membayar biaya admin maupun kesulitan menuliskan nomor rekening terlebih dahulu seperti melalui pembayaran transfer.

Enam UMKM yang telah berhasil mendapatkan bantuan dari Kelompok Made 1 adalah Toko Labiba, Jus Musa, Warung Elzio, Sema Laundry, Angkringan Kenzie, dan Warmindo.

Kegiatan digitalisasi sistem pembayaran ini dilaksanakan oleh Kelompok Made 1 dalam rangka realisasi program kerja ekonomi yang dirancang untuk memenuhi kewajiban kegiatan BBK 4 yang dilaksanakan mulai tanggal 2 Juli hingga 27 Juli mendatang.

Program BBK sendiri merupakan program yang telah dilaksanakan oleh Universitas Airlangga sejak tahun 2023. Selain bertujuan untuk memenuhi kewajiban Tri Dharma Perguruan Tinggi, kegiatan BBK ini juga dilaksanakan untuk mendorong mahasiswa untuk menguasai berbagai keilmuan sebagai bekal memasuki dunia kerja.

Kegiatan ini disambut antusias oleh para pelaku UMKM di Kelurahan Made, khususnya di RW 1 dan RW 2. Mereka merasa terbantu dengan adanya program ini karena memberikan kemudahan dalam transaksi jual beli.

Salah satu pelaku UMKM, Ibu Musa, yang memiliki usaha jus buah, mengungkapkan rasa syukurnya. “Dengan QRIS, pelanggan tidak perlu repot membawa uang tunai. Transaksi jadi lebih cepat dan aman,” ujarnya.

Selain sosialisasi, mahasiswa UNAIR juga memberikan pelatihan praktis mengenai cara penggunaan aplikasi pembayaran berbasis QRIS. Mereka membimbing para pelaku UMKM untuk mengunduh aplikasi, mendaftarkan usaha mereka, dan mengintegrasikan sistem QRIS ke dalam proses transaksi.

Para mahasiswa juga menyediakan bantuan teknis bagi yang mengalami kesulitan dalam menggunakan teknologi ini.

Dengan adanya digitalisasi sistem pembayaran ini, diharapkan UMKM di Kelurahan Made dapat semakin berkembang dan lebih siap menghadapi tantangan era digital.

Kegiatan digitalisasi sistem pembayaran QRIS ini merupakan bagian dari program pengabdian masyarakat yang berfokus pada pemberdayaan ekonomi lokal. Program ini tidak hanya memberikan solusi praktis bagi pelaku usaha kecil, tetapi juga membantu meningkatkan literasi digital di kalangan masyarakat.

Melalui inisiatif ini, diharapkan para pelaku UMKM dapat lebih adaptif terhadap perubahan teknologi dan mampu bersaing di pasar yang semakin modern.

Reporter: Winarto