Rapat Kerja IPM Jawa Timur Dihadiri PJ Gubernur Jawa Timur

Listen to this article

MALANG lintasjatimnews – Pembukaan Rapat Kerja Wilayah XXIII (Rakerwil ke-23) Pimpinan Wilayah Ikatan Pelajar Muhammadiyah (IPM) Jawa Timur (Jatim) diselenggarakan di Balai Pengembangan Sumber Daya Manusia (BPSDM) Malang, Sabtu (15/6/2024)

Rakerwil IPM Jawa Timur ini berlangsung selama 3 hari. Mulai Jumat sampai Ahad, (14-16/7/2024). Agenda Rakerwil ini meliputi pembahasan program, sidang pleno dan komisi, serta seminar.

Perhelatan Rakerwil ini diikuti 100 peserta dari 34 Pimpinan Daerah IPM se Jawa Timur. Hadir dalam pembukaan ini Wakil Ketua Pimpinan Wilayah Muhammadiyah Jawa Timur Prof Sasmito Djati, Wakil Ketua Pimpinan Wilayah Aisyiyah (PWA) Jawa Timur Dr Asmawati, Wakil Rektor III Universitas Muhammadiyah Malang (UMM) Dr Nur Subeki ST MT.

Hadir juga PJ Gubernur Jawa Timur yang diwakili kepala BPSDM Dr Ramliyanto SP MP, dan jajaran Pimpinan Pusat (PP) IPM. Hadir juga Pimpinan Organisasi Otonom tingkat Wilayah, Pemuda Muhammadiyah, Nasyiatul Aisyiyah, Tapak Suci, Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah, dan Gerakan Kepanduan Hizbul Wathan (HW).

Ketua Pimpinan Wilayah IPM Jawa Timur Muhammad Hengki Pradana mengatakan bahwa Rakerwil ke-23 ini fokus pada isu strategis kepelajaran dan kebangsaan. Banyak kasus pelajar yang harus disikapi oleh Ikatan Pelajar Muhammadiyah Jawa Timur.

“Banyak kasus perundungan pelajar yang terjadi di Jawa Timur. Bahkan kasus perundungan di Malang berakhir pada kematian. Ini tugas besar IPM Jawa Timur,” tegas Hengki

Lebih lanjut, aktifis kelahiran Lamongan ini mengatakan IPM Jawa Timur juga harus fokus ambil peran untuk menentukan arah bangsa ke depan. Pelajar harus aktif menentukan arah bangsa Indonesia, terutama menghadapi Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) serentak yang akan segera berlangsung.

“Pelajar Muhammadiyah tidak boleh skeptis terhadap urusan kebangsaan. Bahkan harus ambil peran utama,” tegas Hengki.

IPM Jawa Timur juga dituntut untuk menjadi pusat perkaderan. Jawa Timur harus menjadi episentrum perkaderan, mewujudkan peradaban utama.

“Kita sudah memasuki era Madani. Waktunya mewujudkan episentrum peradaban pelajar berkemajuan,” pungkas Muhammad Hengki Pradana alumni SMKM 5 Babat Lamongan ini

Reporter : Ernam