Ada Peran Ibu-Ibu di Balik Sukses Wisuda SMPM 12 Sendangagung

Listen to this article

LAMONGAN lintasjatimnews.com – SMPM 12 Sendangagung sukses menggelar wisuda yang diadakan di halaman SMPM 12 Sendangagung Paciran Lamongan Jawa Timur. Kesuksesan itu tidak bisa lepas dari peran ibu-ibu.

Sejumlah 372 santri diwisuda dengan kegiatan penuh hidmat yang dihadiri 1000 hadirin, wali murid, dewan guru, dan tamu VVIP antara lain; Wakil Ketua PWM Jatim Bidang Kesejahteraan Sosial dan Pembinaan AMM Muhammad Khoirul Abduh SAg MSi, Sekretaris PDM Lamongan Dr Piet Hizbullah Khaidir MA, dan Wakil Ketua PDM Bidang Dikdasmen dan PNF Drs M Anwar MPd, Wakil Ketua PCM Paciran Drs H Agus Salim Syukran, Kepala Desa Sendangagung Panut Supodo, tokoh Muhammadiyah Sendangagung KH Munir Ahmad, Drs H Yastur, Drs H Munasir, dan H Abdul Ghofar.

Hadir pula di tengah-tengah mereka Pengasuh Pondok Pesantren Al-Ishlah Sendangagung, Drs KH Muhammad Dawam Saleh, Ketua Yayasan Al-Ishlah H Ahmad Tohir, dan jajaran jajaran PRM Sendangagung, Ahmad Muhtar MPd, H Milhan Muin dan H Liulin Nuha, Yusuf Abidin, dan Sekar Gondo.

Acara dimulai tepat pukul 08.00 dengan lantunan irama jidor Surya Nada sebagai salah datu pengisi pra acara. Jidor ini terdiri dari pelajar SMPM 12 dan MIM 13 Sendangagung. Meskipun musik tradisional khas Sendangagung dianggap di ambang punah namun nyatanya musik ini kian eksis dan mulai diterima bahkan dimainkan dengan apik nan rancak oleh generasi milenial.

Acara seremonial wisuda berjalan dengan lancar dan penuh sakral dan di penghujung acara diakhiri dengan Orasi Pendidikan oleh tamu VVIP dari PWM Jatim dan pesan dan doa oleh Pengasuh Ponpes Al-Ishlah.

Sukses acara wisuda SMPM 12 Sendangagung ini tidak lepas dari kerja keras panitia yang dikomandani Mukhlis SPd, sedangkan ibu guru di bawah kendali Titin Yuliana SP. Semua bahu membahu demi sempurnanya acara tahunan ini.

Ibu-ibu guru sudah nampak sibuk jauh hari sebelum acara, menghitung undangan, persiapan pesan konsumsi, melipat kotak snack, menyiapkan makan dan kopi atau teh tukang terop, panitia lembur dan lain-lain.

Dra Haryati merasa tidak capek karena kegiatan ini sudah biasa dan masing-masing panitia sudah tahu apa yang mestinya dikerjakan. Demikian juga Nur Azizah SPdI merasa senang bisa bekerja bareng-bareng dengan rekan lainnya.

“Tidak ada yang sempurna dalam setiap kegiatan di sekolah ini, tetapi secara umum bisalah kita berbangga diri merasa sukses, meskipun ada saja yang merasa kurang bersyukur, itulah manusia,” ujar salah satu ibu guru yang tidak mau disebutkan identitasnya.

Reporter; Gondo Waloyo