FIK UM Surabaya PKM di Perkampungan Nelayan Paciran, Ini Programnya

Listen to this article

LAMONGAN lintasjatimnews.com – Program Studi (Prodi) Teknologi Laboratorium Medis, Fakultas Ilmu Kesehatan Masyarakat Universitas Muhammadiyah Surabaya (FIK UM Surabaya) mengadakan Pengabdian Kepada Masyarakat (PKM) di Perkampungan nelayan Sukunan, Desa/Kecamatan Paciran Lamongan, Minggu (5/5/2024).

Informasi kegiatan PKM FIK UM Surabaya berdasarkan informasi dari Abdur Rohim (Ketua Kelompok Babakan Nelayan) Sukunan Paciran yang diperoleh dari pihak kampus. Reporter lintasjatimnews.com ikut memantau langsung kegiatan PKM tersebut dari lokasi.

Kegiatan PKM FIK UM Surabaya bertempat di area parkir Masjid Nadwatul Islam Sukunan Paciran. Acara dihadiri Prodi Sarjana Terapan Teknologi Laboratorium Medis, mahasiswa, Ketua Takmir Masjid (Ali Efendi, MPd), Ketua Kelompok Babakan Nelayan Sukunan (Abdur Rohim), warga nelayan dan sebagian petani.

Dua program kegiatan yang diselenggarakan PKM Prodi Teknologi Laboratorium Medis, yaitu; praktik pembuatan pupuk cair dari bahan limbah cangkang rajungan dan screening kesehatan. Sekitar 50 warga mengikuti kegiatan dengan antusias yang dipandu tim dari Prodi Teknologi Laboratorium Medis.

Rahma Widyastuti, SSi, MKes, Sekretaris Prodi Teknologi Laboratorium Medis, menyampaikan dalam sambutannya, “Terima kasih kepada warga Sukunan yang telah berpartisipasi dalam kegiatan PKM. Terutama kepada bapak Abdur Rohim dan bapak Ali Efendi yang telah meluangkan waktunya untuk membantu kegiatan sehingga berjalan dengan lancar dan sukses, semoga dua kegiatan hari ini bisa diikuti dengan baik dan bermanfaat,” jelasnya.

“Pertama, praktik pembuatan pupuk cair dari bahan limbah cangkang rajungan akan dipandu oleh Dita Artanti, SSi, MSi. Kegiatan kedua adalah screening kesehatan, yaitu pemeriksaan ini membantu menemukan masalah kesehatan sejak dini, sehingga masalah tersebut lebih mudah untuk diobati. Seperti; tensi darah, tes gula darah, asam urat, kolestrol, dan sebagainya,” pungkasnya.

Dita Artanti, SSi, Msi, menjelaskan bahwa Paciran merupakan salah daerah penghasil tangkapan rajungan, tentu saja sampah cangkang rajungan banyak yang belum dimanfaatkan dengan baik. Supaya tidak sia-sia dan bisa dimanfaatkan, maka bisa gunakan menjadi pupuk, salah satunya pupuk cair.

“Bahan-bahan yang dibutuhkan cukup mudah dan gampang, seperti: Cangkang rajungan sebagai bahan utama, dedeg (bekatul), jerami/daun kering (pisang/janur) dipotong-potong, air secukupnya, tetes gula/manisan, dan EM-4 (Bakteri mikroba hasil dari fermentasi perubahan zat glukosa menjadi bakteri),” pungkasnya.

Semuanya diaduk merata dimasukkan di tong plastik dan tutup rapat, serta diberi selang penyalur untuk mengalirkan cairan yang menjadi pupuk cair. Sedangkan sisa-sisanya dapat digunakan sebagai pupuk padat. Sekitar 7 sampai 10 hari proses pembuatan pupuk akan jadi, apabila baunya seperti tape.

Sementara itu kegiatan screening kesehatan diikuti oleh sekitar 35 orang secara bergantian. Dari jumlah yang mengikuti pemeriksaan, mayoritas kaum perempuan atau ibu-ibu. Jumlah orang dibatasi karena berkaitan dengan tempatnya di area masjid sehingga khawatir mengganggu waktu salat Dhuhur.

PKM yang diselenggarakan Prodi Teknologi Laboratorium Medis FIK UM Surabaya sangat bermanfaat. Masyarakat Sukunan dan sekitarnya berharap supaya kegiatan serupa bisa ditempatkan kembali di perkampungan Pesisir Desa Paciran Lamongan.

Reporter: Efendy