Pembukaan dan Stadium General Darul Arqam Madya dan Pendidikan Khusus Immawati PC IMM Malang Raya

Listen to this article

MALANG lintasjatimnews.com – Pimpinan Cabang Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah Malang Raya mengadakan Pembukaan dan Stadium General Darul Arqam Madya (DAM) dan Pendidikan Khusus Immawati (DIKSUSWATI). Kegiatan bertempat di Aula Rusunawa P2KK Universitas Muhammadiyah Malang, Jumat (26/4/2024)

DAM dan DIKSUSWATI ini dibuka Dr. Nur Subeki, S.T., M.T selaku Wakil Rektor III Universitas Muhammadiyah Malang. Kegiatan ini bertemakan “Revitalisasi Peran Kader Menuju IMM Berkemajuan”. Tema tersebut merupakan gabungan dari tema DAM yaitu “Refleksi Kritis Ikatan Menuju Transformasi Sosial” dan tema DIKSUSWATI yaitu “Peran Strategis Immawati dalam Kaderisasi IMM”.

Kegiatan pembukaan dihadiri oleh seluruh pimpinan ortom Muhammadiyah se-Kota Malang, beberapa PC IMM Jawa Timur, DPD IMM Jawa Timur, Pimpinan Komisariat se-Malang Raya serta seluruh peserta kegiatan. Jumlah peserta kegiatan DAM terdiri dari beberapa perwakilan se-Jawa Timur sejumlah 41 peserta. Sedangkan DIKSUSWATI dibuka secara nasional seluruh Indonesia dengan 48 peserta.

Kegiatan pembukaan diawali dengan membaca Al-Quran, menyanyikan lagu Indonesia Raya, Sang Surya, dan mars IMM dengan dipimpin satu immawati sebagai dirigen.

Setelah menyanyikan lagu, dilanjutkan dengan sambutan-sambutan. Sambutan pertama diawali dengan sambutan ketua pelaksana oleh Immawati Anis Aulia Al Jannah. Dilanjutkan dengan sambutan ketua umum PC IMM Malang Raya oleh Immawan Fadhil Fathurochman, M.Si. Sambutan ketiga merupakan perwakilan dari DPD IMM Jawa Timur yaitu Immawan Habib Asha Kurniawan, S.I.P.,

Setelah pembukaan selesai, dilanjutkan dengan stadium general. Stadium General dipimpin oleh moderator Immawati Dievanul Fajri Dzahabiyah dari PC IMM Malang Raya.

Stadium general yang pertama diawali dengan pemaparan dari Susenohaji, S.E., M.Si, CRP., CGP dosen Fakultas Ekonomi Universitas Brawijaya. Beliau banyak berbicara tentang peran kader IMM.

Lanjutnya, hendaknya kader IMM dapat menjadi pemimpin terutama pemimpin sosial (social leader) audiens yang kebanyakan sedang menyandang peran mahasiswa seharusnya yakin bahwa akan menjadi pemimpin yang baik.

“Tidak perlu bangga atas jabatan yang diemban, tapi bangga jika membawa perubahan kebaikan dengan tidak dipamerkan,” jelas Susenohaji, S.E., M.Si, CRP., CGP

Beliau juga membahas salah satu cita-cita KH. Ahmad Dahlan selaku pendiri Muhammadiyah yaitu “Jadilah doktor, master, insinyur, dan lain-lain dan kembalilah kepada Muhammadiyah!”. Beliau juga menuturkan bahwa Muhammadiyah sebagai organisasi modern mengajarkan banyak hal sesuai dengan perkembangan zaman.

“Contoh kecilnya adalah laporan. Setiap kegiatan yang dilakukan harus ada laporan atau reporting. Reporting merupakan salah satu wujud tanggung jawab dari seorang pemimpin,” ungkapnya

Stadium General dengan pemateri yang kedua adalah Tinuk Dwi Cahyani, S.H., M.Hum., Ph.D dosen hukum Fakultas Hukum Universitas Muhammadiyah Malang. Beliau banyak membahas terkait Kekerasan Seksual.

Dijelaskan Tinuk Dwi Cahyani, S.H., M.Hum., Ph.D, berpacu pada UU No. 12 Tahun 2022 Tentang Tidak Pidana Kekerasan Seksual (TPKS). Hendaknya aturan yang sudah dibuat dapat menjadi payung hukum yang digunakan secara semestinya.

“Bahwa UU No. 1 tahun 1974 Tentang Perkawinan merupakan dasar dibentuknya UU No. 12 tahun 2022. Sebagai kader IMM aturan-aturan tersebut sebaiknya dipahami dan menjadi dasar edukasi untuk mengantisipasi hal-hal yang tidak diinginkan. Jika sudah terjadi dan menjadi masalah, segera mencari solusi,” pungkasnya

Reporter : Jessica Dayang Pandan Wangi