Pecah Tangisan Haru Saat Polisi Ini Mendekap Kiainya

Listen to this article

JEMBER lintasjatimnews.com – Tak tahan membendung kerinduan yang tertahan seorang polisi ini menangis sesenggukan saat sambut kiainya di depan kantor polisi tempat dia kerja.

Polisi itu adalah Aipda Agus Dwi S, anggota Polisi Sektor Sumberbaru Jember Jawa Timur. Dia tak mampu menahan haru birunya perasaan saat ketemu Drs KH Muhammad Dawam Saleh di Kantor Polisi Sektor Sumberbaru Jember, Senin (15/1/2024).

Drs KH Muhammad Dawam Saleh (Pengasuh Ponpes Al Ishlah) adalah kiainya saat dia mondok 6 tahun di Sendangagung Paciran Lamongan dan lulus tahun 2002. Dan sejak saat itu tidak pernah sowan atau silaturrahim ke kiai.

Wajar saja terjadi pecah tangisan, karena dia sudah 20 tahun lebih sejak lulus dari pondok tidak ketemu dengan kiainya yang membimbing agama dan menasehatinya hampir setiap hari di kegiatan kuliah subuh. Dan kini dipertemukan tanpa direncanakan saat Kiai Dawam dalam perjalanan pulang takziyah dari Desa Suci Kecamatan Panti Kabupaten Jember.

Dia mengakui pendidikan karakter di pondok penting sekali bagi keberlangsungan jenjang karier di polisi, dia bisa lebih mudah berinteraksi dengan ulama’ Jember ini karena punya basic pendidikan pesantren, tak bisa dipungkiri pondok punya andil besar dalam kariernya.

Hal ini diungkapkan saat Agus panggilan akrabnya menyambut tamunya di depan kantornya. Ayah dua anak ini (Bima Sakti dan Sheza Anindya) juga menyampaikan ucapan terimakasih berkat doa kiai ia mendaftar di kepolisian sekali langsung lulus tahun 2003.

Polisi yang lahir 19 Oktober 1984 ini memberi alasan kenapa ia sangat terharu, karena dia tidak menyangka bisa bertemu dengan kiainya dan dia merasakan dekapan kiai begitu hangat sampai air mata ini tak kuasa ditahan dan akhirnya jatuh juga.

“Ini bahasa kalbu, bahasa cinta santri kepada kianya, ini begitu nikmat dan tak akan terlupakan,” kesan polisi yang menjabat Kanit Intelkam di Polsek Sumberbaru yang kini tinggal di Karangbayat Sumberbaru Jember ini.

Polisi yang asli kelahiran Lamongan ini berharap suatu saat bisa mengajak Kiai Dawam mampir di rumahnya, adapun saat ini tidak bisa karena waktu yang tidak memungkinkan dan rombongan kiai Dawam juga sudah nampak capek setelah menempuh perjalanan 6 jam dari Lamongan.

“Pesan kiai yang selalu saya pegang teguh dalam tugas; niatkan setiap langkah untuk ibadah, Kerja ikhlas dan tuntas, Jalin hubungan silaturrahim dengan guru,” pungkas polisi yang pernah bertugas di Polres Situbondo tahun 2004 – 2009 ini.

Reporter Gondo Waloyo