Rektor Bilfath : Tahun 2024 Banyak Agenda Politik Nasional, Menandai Proses Regenerasi Kepemimpinan

Listen to this article

LAMONGAN lintasjatimnews.com – Kita sudah memasuki tahun 2024, tahun di mana cukup banyak agenda politik nasional. Mulai dari Pilpres, Pileg hingga Pilkada. Hal ini disampaikan Rektor Universitas Bilfath Lamongan KH Kholid Novianto SS ME, Selasa (02/01/2024)

Diungkapkan KH Kholid Novianto SS ME bahwa momen-momen politik tersebut sebenarnya menandai proses regenerasi kepemimpinan dalam semua level. Tokoh baru dan tokoh lama akan saling berkompetisi untuk merebut hati pemilih.

Alumni Pasca Sarjana Universitas Indonesia ini menuturkan hasilnya nanti akan terlihat. Sebagian tokoh lama mungkin masih bertahan namun sebagian tokoh baru atau tokoh muda akan muncul dalam panggung politik.

“Regenerasi politik alamiah melalui Pemilu ini harus terus kita jaga karena proses ini paling aman dan aspiratif di tengah keberagaman masyarakat Indonesia. Cara menjaganya adalah dengan mematuhi rule of the game Pemilu dan etika kompetisi politik sebaik mungkin,” jelas
KH Kholid Novianto yang menekuni bidang Perencanaan Kebijakan Publik

Lanjutnya, kedua hal ini harus terinternalisasi siapapun pemain politiknya. Meskipun pertarungan politik bisa keras, namun saling respek harus dikedepankan. Aturan permainan tetap dihormati semua pihak, apapun yang terjadi dalam kompetisi politik itu.

Kandidat Doktor dari Universitas Trisakti ini menuturkan ibarat permainan sepak bola, keputusan wasit harus ditaati dan dihormati, meskipun mungkin wasit melakukan kesalahan. Kedua tim harus menunjukkan kesungguhan bertanding selama waktu pertandingan. Tidak tidak boleh melecehkan pertandingan dengan umpamanya mogok main di tengah lapangan, atau melakukan sandiwara pertandingan.

“Apabila kita mampu terus menjaga rule of the game dan etika politik kompetisi maka ke depan kita akan menyaksikan lahirnya pemimpin-pemimpin yang lebih bermutu dan lebih baik,” tutur pemilik NIDN 0703116801

Rektor Universitas Bilfath ini menjelaskan bahwa kualitas kepemimpinan yang lebih baik ini sangat kita perlukan, agar negeri ini semakin baik pula. Semakin mendekatkan kepada visi negara yang tertuang dalam Pembukaan UUD 45, yaitu mewujudkan negara yang “merdeka, bersatu, berdaulat, adil dan makmur”. Lima kata inilah yang menjadi impian kita semua.

Ditambahkan pria kelahiran Lamongan 3 November 1968 ini, kalau generasi muda hendak mewarisi negeri ini, maka tahun politik sekarang bisa menjadi pembelajaran tentang pentingnya menegakkan rule of the game dan etika politik dalam suatu negara demokratis. Kedua hal ini harus ditegakkan bersamaan untuk menjaga kualitas pertandingan agar menghasilkan pemimpin yang bermutu.

Kenapa demikian? Karena pertandingan yang tidak mengindahkan etika dan tidak mengerti tujuan dan hakekat pertandingan, hanya akan berujung pada pertikaian yang tiada habisnya. Disitu, demokrasi tidak lagi menjadi instrumen kebaikan dan mendekatkan pada visi negara, malah sebaliknya, akan menjadi pemicu kerusakan bangsa.

“Sudah banyak contoh negara yang justru semakin terpuruk, ketika mencoba menerapkan demokrasi tanpa disertai internalisasi nilai-nilai demokratis di dalamnya,” jelas Rektor KH Kholid Novianto ini

Karena itu, lanjut KH Kholid Novianto generasi muda sudah selayaknya memahami dengan benar visi dan misi negara yang tertuang dalam konstitusi, dan menginternalisasi nilai-nilai dan etika demokrasi sebagai tool mempererat kerukunan dan keadilan sosial serta ketahanan nasional.

“Hanya dengan itu, demokrasi bisa berfungsi mendekatkan pada cita cita bangsa,” tutup Rektor Universiatas Bilfath Lamongan ini

Reporter Fathurrahim Syuhadi