Berjumpa Rektor Umla di Pengajian Jumpa, Singgung Pemilu 2024

Listen to this article

LAMONGAN lintasjatimnews.com – Rektor Umla (Universitas Muhammadiyah Lamongan) Prof Dr Abdul Aziz Alimul Hidayat mengisi Pengajian Jumpa (Jumat Pagi) di masjid At Taqwa Babat, Jumat (15/12/2023)

Pengajian Jumpa secara rutin dilaksanakan setiap Jumat pagi. Ratusan orang hadir dari berbagai penjuru di Lamongan, Tuban dan Bojonegoro mengikuti kegiatan ini secara rutin

Prof Dr Abdul Aziz Alimul Hidayat mengawali pengajian dengan mengingatkan para jamaah Pengajian Jumpa agar tidak terjebak rutinitas dalam beribadah. Ia berharap agar beribadah yang dilakukan oleh para pengajian Jumpa harus berdampak positif.

Selanjutnya Prof Azis panggilan akrabnya menguraikan tentang menjaga keseimbangan dalam ritme hidup. Hal ini dilakukan untuk menjaga kondisi waktu untuk bekerja, beribadah dan istirahat.

Ditambahkan Prof Aziz bahwa waktu istirahat diperlukan agar kesehatan badan terjaga. Hal ini dilakukan agar sehat jasmani rohani.

Rasulullah Muhammad SAW mengatakan agar kaumnya kuat. Hal ini ditegaskan Prof Aziz agar kaum muslimin memiliki kekuatan jasmani dan rohani. Bila kuat jasmani rohani maka ibadah dan bekerja akan lancar

Prof Aziz juga menguraikan dasyatnya ibadah sholat. Hal ini ditinjau dari sisi aspek kesehatan maupun aspek sosial.

“Bahwa orang yang melaksanakan sholat harus bisa menjaga dirinya dari berbuat kemungkaran. Selalu menebarkan kebaikan kebaik,” tegaskan mantan Wakil Rektor Universitas Muhammadiyah Surabaya ini

Terkait dengan Pemilu 2024, Rektor kelahiran Desa Gempol Pading Kecamatan Pucuk Lamongan ini harus menyikapi dengan bijaksana. Untuk itu harus dikuatkan dengan pondasi tauhid yang kuat. Sehingga tidak ikut arus godaan dunia

Menurut bapak satu putri ini bahwa masalah Pemilihan Umum adalah hal biasa. Pertama, persoalan beda pilihan adalah hal biasa juga. Jangan sampai dengan perbedaan pilihan mengakibatkan terjadinya perpecahan dikalangan umat Islam.

Yang kedua adalah itibak kepada rasul dalam menentukan pilihan. Sebagai warga Persyarikatan maka kita harus taat dengan perintah dan garis kebijakan pimpinan persyarikatan.

Pondasi yang ketiga adalah bahwa Allah Swt memberikan kemudahan kemudahan dalam kehidupan. Untuk itu perlu warga persyarikatan tidak membuat kesulitan dalam kehidupannya sendiri.

Aspek pondasi keempat yaitu mempunyai nilai kemanfaatan. Sebaik baik manusia adalah orang yang memberikan kemanfaatan kepada sesama.

Sebelum mengakhiri pengajian, Prof Aziz mengatakan bahwa tugas tugas negara banyak diambil Muhammadiyah. Padahal Muhammadiyah tidak mempunyi anggaran.

“Seperti ada gempa dan bencana. Muhammadiyah sibuk membantu padahal itu tugasnya negara. Kita yang sibuk membantu Negara demi kemanusiaan,” pungkasnya

Reporter Fathurrahim Syuhadi