MADINAH lintasjatimnews.com – Selepas melakukan kunjungan di Pabrik Percetakan Al Qur’an, Jamaah Umroh 31 hari bersama Travel An Namiroh melanjutkan perjalanan ke Jabal Magnet, Ahad (19/11/2023).
Jabal Magnet merupakan tempat yang dijadikan objek wisata bagi jamaah haji maupun umroh. Perjalanan menuju Jabal Magnet membutuhkan waktu kurang lebih satu jam dengan jarak tempuh 60 km dari Madinah.
Dalam perjalanan menuju Jabal Magnet, Jamaah Umroh 31 hari Travel An Namiroh mendapatkan penjelasan singkat terkait Jabal Magnet oleh Muthowif. Sumadi Sobri. Masuk kawasan Jabal Magnet saat ini tidak dipungut biaya. Namun pemerintah Arab Saudi saat ini sedang gencar membangun, termasuk membangun kawasan Jabal Magnet. Pada tahun 2030 direncanakan bila memasuki kawasan Jabal Magnet, pengunjung diwajibkan membayar tazkiro atau membayar tiket, papar Sobri.
Melalui berbagai media, awak lintasjatimnews.com yang juga menjadi anggota jamaah umroh, menghimpun informasi tentang Jabal Magnet.
Jabal Magnet/Gunung Magnet (Magnetic Hill) mula-mula ditemukan oleh seorang Arab Baduy. Konon seorang Arab Baduy menghentikan mobilnya karena ingin buang hajat. Karena sudah tidak bisa ditahan ia mematikan mesin mobilnya tanpa memasang rem tangan. Saat sedang melakukan buang hajat, ia kaget bukan main, mobilnya berjalan sendiri dengan kencang dan dirinya berusaha mengejar tetapi tidak berhasil. Menurut ceritanya, mobilnya Baru berhenti setelah melenceng ke gundukan pasir di samping jalan.
Melaui pantauan langsung dari dalam armada Bus, sepanjang perjalanan dari Percetakan Al Qur’an hingga tiba di Jabal Magnet hingga kembali menuju hotel Burj Mawadda, Jamaah umroh yang menumpang Bus Rasayyil Alhudaa 137 disuguhi pemandangan serba gunung dan hamparan bukit bebatuan.
Kawasan sekitar Jabal Magnet tergolong kawasan hijau karena ditumbuhi banyak tumbuhan kurma. Di dekat Jabal Magnet ada aliran sungai yang cukup jernih dan sekitar 10 km dari Jabal Magnet terdapat danau buatan. Jabal Magnet didominasi warna hitam dan merah bata.
Saat bus memasuki kawasan Jabal Magnet, daya dorong dan daya tarik magnet di berbagai bukit di sebelah kanan dan kiri jalan membuat kendaraan yang melaju dengan kecepatan 129 km/jam kecepatannya perlahan-lahan turun hingga menjadi 5 km/jam.
Di kawasan wisata Jabal Magnet banyak pedagang kaki lima baik dengan sarana mobil maupun lapak yang menjual berbagai souvenir. Baru ada satu onta untuk disewa oleh peziarah yang ingin menjajal menunggang onta.
Tidak terlalu lama di kawasan Jabal Magnet, jamaah umroh diajak kembali ke hotel, karena harus mengejar waktu salat dhuhur agar tidak tertinggal berjamaah di Masjid Nabawi, sehingga salat arbain akan sempurna pada Rabu subuh yang akan datang.
Reporter: M. Said