LAMONGAN lintasjatimnews.com – Silaturrahim Nasional (Silatnas) dan Tasyakuran Milad Ke-75 Pondok Pesantren Karangasem Paciran Lamongan diselenggarakan hari Ahad (22/10/2023). Acara digelar di Aula KH. Abdurrahman Syamsuri dengan mengambil tema “Revitalisasi Pesantren Karangasem Muhammadiyah sebagai Kaderisasi Ulama Berkemajuan”.
Acara Silatnas dan Tasyakuran Milad Ke-75 terbagi menjadi tiga bagian, sesi pertama menghadirkan Dr. (HC.) Zulkifli Hasan, SE. MM. (Menteri Perdangan RI) sebagai Keynote Speaker. Sesi kedua, orasi oleh Prof. H. Hilman Latif, M.A. Ph.D. (Dirjen Haji dan Umroh Kementerian Agama RI & Bendahara PP Muhammadiyah).
Sedangkan sesi ketiga diisi dengan acara sarasehan alumni bersama Prof. Dr. Uril Bahrudin, Lc. (Guru Besar UIN Maulana Malik Ibrahim Malang), Dr. M. Ziyad, M.A. (Ketua Lembaga Haji dan Umroh PP Muhammadiyah), dan Drs. Ihsan Fauzan, M.Pd.I. (Ketua IKatan Keluarga Alumni Karangasem/IAKA).
Kedatangan Menteri Perdangan RI langsung disambut dengan persembahan Tari Saman dari santriwati Ponpes Karangasem, dilanjutkan menyanyikan Lagu Indonesia Raya dan Mars Muhammadiyah. Fitri Analiah, S.Pd. bertugas membacakan ayat-ayat Alquran, doa dibacakan Drs. H. Ahmad Yazid, M.Ag., dan sambutan selamat datang oleh KH. Drs. Hakam Mubarok, Lc. M.Pd.
Dr. (HC.) Zulkifli Hasan, SE. MM., “Sebagai pembicara kunci, saya diminta menyampaikan orasi dengan judul: Peran Pesantren dalam Kanca Perdagangan Global. Sebelum menyampaikan orasi, saya mengucapkan selamat Milad Ponpes Karangasem Ke-75 usianya lebih tua dari pada usia saya,” ujarnya.
“Dunia telah berubah cepat karena dunia menjadi satu kesatuan, Lamongan tidak bisa berdiri sendiri karena terkoneksi dengan Jakarta dan Surabaya, serta nyambung dengan dunia tanpa batas. Oleh karena itu, apa yang terjadi di dunia ada kaitannya dan akan berpengaruh antara satu dengan lainya,” jelasnya.
“Kejadian yang terjadi di belahan dunia akan berpengaruh di pesantren kita, maka kita harus tahu karena ada keterkaitan. Begitu juga sistem pendidikan tidak bisa berdiri sendiri pasti akan terkoneksi dengan sistem lainnya. Guru harus selalu berinovasi, jika tidak berubah. Maka akan ditinggal oleh peserta didik kita,” pungkasnya.
Lebih lanjut Menteri yang sekaligus sebagai ketua Umum PAN, memberikan contoh negara-negara yang sukses karena hasil belajar, seperti; Tiongkok, Singapura, dan India. Negara-negara tersebut belajar ilmu pertanian, perikanan, perdagangan, dan nuklir sehingga menjadi negara yang diperhitungkan oleh negara lainnya. Maka menteri mengajak semua pihak untuk sibuk belajar bukan sibuk bertengkar yang tidak produktif.
Lebih lanjut, “Saya benar-benar berharap Ponpes Karangasem menjadi inspirasi dan model, serta menjadi pesantren pelopor. Yaitu pesantren yang memberikan pecerahan bahwa Islam adalah agama Rahmatal Lil Alamin. Bukan hanya sekedar slogan, contoh; sesama orang Islam adalah bersaudara. Jika satu sakit maka lainnya ikut meriang,” jelasnya.
Selesai memberikan orasi Menteri Perdagangan RI menerima cindramata dari Pimpinan Ponpes Karangasem, Kyai Mubarok. Dilanjutkan foto bersama dengan undangan dan tim Paduan Suara Karangasem.
Reporter: Efendy