Kadinkes Sidoarjo Dukung Program Pemberian Intensif Nakes dan Kader oleh Pemkab Sidoarjo

Listen to this article

SIDOARJO lintasjatimnews.com – Kepala dinas kesehatan kabupaten Sidoarjo, Dr Fenny Apridawati SKM MKes, dalam kapasitasnya selaku ketua panitia acara Penyerahan Insentif Tenaga Kesehatan dan Honor Kader Posyandu, ia menjelaskan proses dan dukungannya terhadap program yang digagas pemkab Sidoarjo di bawah komando bupati Ahmad Muhdlor Ali SIP.

Doktor Fenny menjelaskan bahwa saat ini sudah hampir 85% kader posyandu atau kader kesehatan, yang tersebar di seluruh wilayah Sidoarjo, sudah mendapat perhatian bupati Muhdlor berupa program honorarium. Meski ada yang belum bukan karena tidak dapat. Namun, sudah dapat honor, tapi bukan dari pemkab.

“Sebenarnya Bapak bupati mengusulkan 12.633 kader, namun yang dapat kuota 10.558 kader sekabupaten Sidoarjo. Ada 1.500 kader yang belum mendapatkan. Artinya bukan tidak dapat, tapi karena tahun kemarin banyak tidak mengambil honor dari sini, tapi mengambil dari dana ADD (Alokasi dana desa),” tegas doktor Fenny

Lanjut Fenny, atas perjuangan bapak Bupati Sidoarjo sekarang para kader posyandu dan kader kesehatan pada rebutan, “Insyaallah semua bisa mendapatkan honorarium dari pemkab Sidoarjo, aplaus untuk bapak Bupati kita,” ucap lantang bu Fenny disambut gemuruh tepuk tangan ratusan kader yang hadir.

Tercatat 342 kader posyandu atau kader kesehatan se-kecamatan Sukodono Sidoarjo yang hadir di Gladiol Convention Hall Sukodono, pada Kamis (31/8/2023) dalam acara Penyerahan Insentif Tenaga Kesehatan, Honor Kader Posyandu, dan Fasilitas BPJS Ketenagakerjaan bagi Kader Kesehatan Kecamatan Sukodono Kabupaten Sidoarjo.

Selain menjelaskan komitmen pemkab Sidoarjo dalam memberikan honor untuk para kader, kadinkes Sidoarjo juga menjelaskan prihal perjuangan bupati Muhdlor untuk memberikan fasilitas BPJS Ketenagakerjaan bagi para kader posyandu dan kader kesehatan.

“Ada 220 kader di Sukodono yang diikutkan BPJS Ketenagakerjaan, bapak Bupati komitmen sudah menyampaikan akan mengikutkan seluruh kader kesehatan di seluruh Sidoarjo,” kata Fenny dengan senyum lebarnya.

Lanjut Fenny, hari ini juga ada 13.800 bidan dan perawat praktek mandiri, bukan ASN dan P3K, juga mendapatkan insentif dari pemkab Sidoarjo berupa tambahan fee sebesar 250 ribu per bulan.

“Ini keinginan pak bupati agar para kader dan nakes betul-betul bisa mengabdi untuk masyarakat memberi layanan 24 jam termasuk yang bukan ASN dan P3K. Saya minta tolong semangatnya tidak kemudian kendor, tetapi makin semangat kerja dengan baik dan maksimal.

Saya yakin, seyakin-yakinnya bupati Sidoarjo akan memikirkan kita, karena orientasi pak Bupati kita adalah orientasi kinerja, bukan orientasi like and dislike, bukan orientasi sesaat, tetapi bupati muda milenial yang cerdas dan sangat memikirkan rakyatnya,” puji Fenny yang disambut aplaus hadirin.

Selajutnya bupati Gus Muhdlor memberikan sambutan dan memberi motivasi seluruh kader yang hadir. Sekaligus menyerahkan cinderamata bagi satu kader yang mengabdi 40 tahun lebih dan 15 kader yang mengabdi di atas 35 tahun.

Berikut tiga tenaga kesehatan yang secara simbolis mendapat insentif, yakni;

  • Yulaikah (Bidan Praktik Mandiri)
  • Suhartini, Amd.Keb (Bidan Praktik Mandiri)
  • Arias Dian Wahyuni (Bidan Praktik Mandiri)

Lanjut tiga kader kesehatan yang mendapat honor secara simbolis, antara lain;

  • Lilik Hari Wahyuni (Desa Pekarungan)
  • Setianik (Desa Kebonagung)
  • Yuswantinah (Desa Suko)

Menyusul tiga kader kesehatan yang memperoleh simbolis Kartu BPJS Tenaga Kerja, yakni;

  • Timala (Desa Jogosatru)
  • Adi Susanti (Desa Cangkringsari)
  • Sri Mulyani (Desa Panjunan)

Terakhir pemberian penghargaan kepada kader kesehatan dengan masa pengabdian 40 tahun atau lebih, antara lain, Simbolis dar bupati Sidoarjo]

  • Hj Nur Chasanah (Desa Panjunan), masa kerja 40 tahun
  • Nur Solikatin (Desa Jogosatru), masa kerja 37 tahun
  • Tatik Rahmawati (Desa Kebonagung), masa kerja 36 tahun

Simboli dari Ibu Kadinkes

  • Nur Hidayah (Desa Pekarungan), masa kerja 35 tahun
  • Sumilah (Desa Jogosatru), masa kerja 36 tahun
  • Markamah (Desa Jogosatru), masa kerja 34 tahun
  • Luluk Masadah (Desa Jogosatru), masa kerja 36 tahun
  • Nafsiyah (Desa Suko), masa kerja 31 tahun
  • Nur Sholihah (Desa Cangkringsari), masa kerja 35 tahun
  • Muhlisah (Desa Cangkringsari), masa kerja 34 tahun
  • Uswatun Hasanah (Desa Cangkringsari), masa kerja 33 tahun
  • Muawana (Desa Cangkringsari), masa kerja 35 tahun
  • Priyatmi (Desa Cangkringsari), masa kerja 35 tahun
  • Hj Choiroh Ummatin (Desa Cangkringsari), masa kerja 36 tahun
  • Hj Masrukah (Desa Panjunan), masa kerja 30 tahun
  • Samiani (Desa Anggaswangi), masa kerja 32 tahun

“Mereka adalah kader sekaligus mitra terbaik bagi kami para tenaga kesehatan di puskesmas Sukodono, kami turut menyampaikan terima kasih atas pengabdian dan dedikasi beliau semuanya,” ungkap Haris Efendi selaku sekretaris Puskesmas Sukodono.

Reporter : Zuhri