SIDOARJO lintasjatimnews.com – Bupati muda milenial Sidoarjo, Ahmad Muhdlor Ali SIP atau akrab dipanggil Gus Muhdlor, Kamis (31/8/2023) pagi beri apresiasi kepada para kader kesehatan yang telah mengabdi 40 tahun lebih.
Hal itu disampaikan Gus Muhdlor di hadapan 342 kader kesehatan se-kecamatan Sukodono Sidoarjo di Gladiol Convention Hall Sukodono, pada acara Penyerahan Insentif Tenaga Kesehatan, Honor Kader Posyandu, dan Fasilitas BPJS Ketenagakerjaan bagi Kader Kesehatan Kecamatan Sukodono Kabupaten Sidoarjo.
“Tolong maju ke depan berikan alasan kenapa para kader posyandu dan kader kesehatan mau mengabdi lebih dari 40 tahun meski tanpa imbalan. Jika jawabannya tepat saya beri sepeda,” tanya Gus Muhdlor yang disambut riuh seluruh kader kesehatan sekecamatan Sukodono.
Spontan tiga orang kader kesehatan asal berbagai desa di kecamatan Sukodono memberanikan diri untuk menjawab pertanyaan dari sang bupati muda dan milenial ini.
“Saya Nur Hidayah dari desa Pekarungan, saya mengabdi kurang lebih 35 tahun sebagai kader posyandu kenapa? Karena di sisa umur saya ingin berbakti dan berguna untuk anak-anak sedesa Pekarungan khususnya dan bagi negara Indonesia,” kata kader kedua yang maju menjawab dan dipilih mendapat hadiah sepeda angin dari Gus Muhdlor.
Usai dibuka dengan acara tebak-tebakan, bupati Sidoarjo memberikan sambutannya selama sepuluh menit lebih untuk memompa semangat para ibu-ibu kader kesehatan dan posyandu agar terus mengabdi demi membangun jiwa dan badan warga masyarakat kabupaten Sidoarjo.
“Terima kasih kepada ibu-ibu kader semua yang telah menjadikan kabupaten Sidoarjo dibangun badannya. Saya sangat mengapresiasi pengabdian jenengan bukan karena imbalan. Marilah kita awali ini semua dengan menata niat. Terkait insentif itu urusan bupati. Dan sejak 2023 insentif kader kesehatan naik, 2024 insyaallah insentif naik lagi,” janji bupati Muhdlor yang disambut tepuk tangan seluruh kader posyandu, kader kesehatan dan nakes sekecamatan Sukodono.
“Tahun 2023 sudah 6.000 lebih kader diproteksi BPJS ketenagakerjaan. Tahun depan 2024 semoga semua kader akan dilindungi BPJS sehingga akan mengcover jika nantinya kepundut dapat santunan hingga 42 juta rupiah,” sambung sang bupati muda ini.
Selain membangun semangat para stakeholder, Gus Muhdlor juga mengingatkan warga Sukodono akan tantangan yang harus di hadapi seperti isu Stunting 16% dan self governing community.
“Jika di tahun 2022 gerakan masyarakat secara hybrid libatkan semua stakeholder saling kolaborasi, maka tahun 2024 kita bersama-sama akan mewujudkan self governing community,” tandas bupati Sidoarjo.
Desa dalam kerangka UU Desa adalah kesatuan antara pemerintahan desa dan masyarakat yang terjawantah sebagai masyarakat pemerintahan (self governing community) sekaligus pemerintahan lokal desa (local self government). Hal itulah yang ingin segera diwujudkan bupati Muhdlor di kabupaten Sidoarjo melalui tiga cara.
“Self Governing Community itu ada tiga caranya, pertama kolaborasi semua stakeholder. Kedua, memiliki rasa cinta dan memiliki kabupaten Sidoarjo. Ketiga, memperjuangkan kabupaten Sidoarjo
menuju generasi emas. Ketiganya butuh kolaborasi stakeholder, termasuk kader kesehatan yang hadir di sini, sanggup ngih?” ajak bupati Muhdlor yang dijawab spontan sanggup oleh seluruh hadirin.
Selain dihadiri Bupati Sidoarjo, tampak hadir Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Sidoarjo, Kepala Dinas Pemberdayaan Masyarakat Desa, Kepala Dinas PPPAKB, Direktur PT. Pabrik Kertas Tjiwi Kimia Tbk, Direktur BPJS Ketenagakerjaan, Direktur Bank Jatim, Camat Sukodono, Kapolsek Sukodono, Koramil Sukodono, Kepala Puskesmas Sukodono.
Hampir di setiap sesi selalu terselip yel-yel yang diucapkan lantang seluruh kader kesehatan sekecamatan Sukodono yang berbunyi: “Kader Mengabdi, Stunting Wedi,
Sat-Set, Wat-Wet, Joss-Joss”.
Reporter: Zuhri