LAMONGAN lintasjatimnews – Pondok Pesantren Al Ishlah Sendangagung Paciran Lamongan Jawa Timur mengadakan upacara 17 Agustus dalam rangka HUT RI ke 78 di Maidanul Ma’had (Lapangan Pondok), Kamis 17/8/2023.
Kegiatan yang diikuti 2300 lebih itu terdiri dari santri putra dan putri ponpes Al Ishlah, mahasiswa Sekolah’ Tinggi Ilmu Al Qur’an dan Sains Al Ishlah (STIQSI) Lamongan, dan juga para guru SMPM 12 Paciran, Madrasah Diniyah (Madin) dan Madrasah Aliyah Al Ishlah.
Kegiatan rutin tahunan ini selalu dilaksanakan Ponpes Al Ishlah dengan menggunakan bahasa Arab atau Bahasa Inggris, selain dalam rangka menciptakan patriotisme santri juga dalam rangka mengembangkan dua bahasa itu, karena dua bahasa ini telah menjadi brand Ponpes yang berdiri sejak tahun 1986 ini.
Hal ini diungkapkan Pengasuh Ponpes Al Ishlah Drs KH Muhammad Dawam Sholeh, bahkan kiai yang Anggota Badan Wakaf Gontor ini menyatakan upacara 17 Agustus dengan bahasa Arab atau inggris hanya ada di sini, di Al Ishlah ini. Jelasnya.
Sementara itu, Inspektur Upacara Drs H Agus Salim Syukran MPdi memberikan amanatnya dalam bahasa inggris, karena kegiatan upacara dalam rangka HUT RI ke 78 ini menggunakan bahasa inggris.
Pak Salim (panggilan akrabnya) yang juga menjabat Kepala Madrasah Aliyah Al Ishlah Sendangagung ini, menyampaikan 3 hal;
- Kemerdekaan adalah karakter bangsa yang bebas. Bebas dalam belajar, berargumen, berkarya, dan lain lain.
- Perjuangan melepaskan dari belenggu penjajahan patut diteladani dan dijadikan ibrah.
- Kemerdekaan perlu diimplementasikan secara aktif dengan lahirnya generasi-generasi emas generasi yang berkualitas.
Mahfudhin Ketua panitia acara ini membenarkan, bahwa Ponpes Al Ishlah Sendangagung selalu mengadakan upacara bahasa Arab atau inggris, full dari protokol, inspektur, pimpinan dan semua petugas upacara semua berbahasa Arab atau Inggris. Dan hari ini kebetulan berbahasa inggris maka semua sama yaitu bahasa inggris.
Bahkan di apel mingguan juga telah menjadi agenda resmi dan rutin bergilir bahasa Arab atau inggris atau bahasa Indonesia, sedangkan spesial 17 Agustus tidak pakai bahasa Indonesia. Pungkas mahasiswa semester VII ini.
Reporter; Gondo Waloyo.